Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Penjelasan Kepala Dinas Dukcapil Barito Timur tentang Calo Pembuatan Akta Kematian Fiktif

  • Oleh Agustinus Bole Malo
  • 08 Februari 2021 - 21:55 WIB

BORNEONEWS, Tamiang Layang - Kepala Dinas kependudukan dan catatan Sipil kabupaten Barito Timur, Muslim Raharjo angkat bicara soal pengakuan calo pembuatan akta kematian fiktif yang dipanggil pihaknya pada Kamis lalu, untuk menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, calo yang diduga bekerja sama dengan sejumlah oknum pegawai di dinas tersebut dalam pengurusan dokumen kependudukan seperti KTP, KK dan KIA serta sekaligus berbagi keuntungan dengan mengenakan tarif tertentu kepada masyarakat pengguna jasa. Ada juga menerima jasa pembuatan akta kematian fiktif dengan tarif Rp 800 ribu.

Menurut sumber dari internal disdukcapil yang dirahasiakan namanya, dalam menjalankan praktik pencaloan, oknum calo tidak hanya menyanggupi mengurus dokumen kependudukan secara wajar. Namun juga siap mengurus akta kematian fiktif orang yang belum meninggal, karena pasangannya ingin menikah lagi tanpa melewati proses cerai resmi.

Muslim Raharjo menyanggah informasi tersebut. Menurutnya pengakuan dari oknum calo, praktik tersebut baru mau dilakukan, itu pun inisiatif dari calon pengguna jasa yang meminta untuk diuruskan akta kematian fiktif.

"Jadi bukan sudah dilaksanakan, maunya (calon pengguna jasa) tarif seperti ini. Tapi dia (calo) tidak mau karena takut nanti berdampak pada proses hukumnya banyak kan," ujar Muslim di kantornya, Senin, 8 Februari 2021.

"Makanya kami di akta perceraian, kalau datang di tempat kami harus lengkap bukti-bukti cerai atau kematian. Kalau tidak ada, pernah dulu kuburannya didatangi (untuk mengecek kebenaran), jadi tidak semudah itu," lanjutnya.

Terkait kemungkinan keterlibatan anak buahnya dalam praktik ini, Muslim berkomitmen untuk memperbaiki semua yang ada, namun dia menegaskan tidak bisa langsung menuduh seseorang.

"Program saya ingin bersih semuanya tapi saya tidak ingin gegabah men-judge seseorang. Saya juga harus mempertimbangkan apa penyebab oknum tersebut melakukan seperti itu. Saya tidak senang dengan itu, saya sangat benci dengan keadaan itu, karena memang saya programkan bahwa tidak mau ada urusan seperti itu," kata Muslim.

Dia menegaskan akan segera berunding dengan pejabat yang ada di Disdukcapil dan mencari oknum pegawai yang terlibat, penyebab dia melakukan praktik tersebut serta seberapa sering oknum tersebut melakukan itu.

"Pasti kita ambil tindakan dalam hal ini, paling tidak kita rolling-lah," ujar Muslim. (BOLE MALO/B-11)

Berita Terbaru