Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harus Turun Lapangan Cek Lahan Sengketa Masyarakat Desa Sumber Makmur

  • Oleh Naco
  • 15 Februari 2021 - 15:26 WIB

BORNEONEWSr, Sampit - Persoalan sengketa lahan transmigrasi masyarakat Desa Sumber Makmur, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dengan PT Bumi Sawit Kencana (BSK) hingga kini belum juga terselesaikan. Semua pihak diminta agar turun ke lapangan lakukan pengecekan.

Anggota Komisi I DPRD Kotim, Rimbun mengatakan sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan di Desa Sumber Makmur ini bukan hanya sekali terjadi.

"Ribut-ribut ini bukan cuma sekali terjadi. Namun hanya ini terealisasi rapat dengar pendapat (RDP). Tadi juga disebutkan perusahaan Hak Guna Usaha (HGU) sudah terbit tahun 2005, dan direkturnya sudah pensiun. Ini yang membuat permasalahan serupa selalu terulang," katanya, Senin 15 Februari 2021 dalam RDP itu.

Sehingga selalu pembahasan kembali dari nol. Bahkan jika nanti dua tahun lagi dibahas kembali, pengurus yang ada sudah pensiun lagi kembali lagi demikian.

"Jadi siapa yang seharusnya mengeksekusi ini agar selesai Ya pemerintah kabupaten," tegasnya. Menurutnya sudah jelas di dalam surat perjanjian Direkur PT BSK, disebutkan perusahaan siap menyediakan lahan 20 persen untuk masyarakat.

"Masyarakat mana yang akan menikmatinya, sedangkan perusahaan tadi menyebutkan sudah ada lahan sekitar 500 hektare untuk masyarakat namun tidak ditunjukkan dokumennya, dalam undangan rapat kami sudah katakan dokumen harus ditunjukkan dan dibawae agar jelas," ucapnya.

Menurut legislator PDI Perjuangan ini, masyarakat tidak mau tahu lahan yang diberi itu di mana lokasinya, yang jelas 20 persen dari lahan perusahaan. 

Maka dari itu setelah RDP ini harus diagendakan cek lapangan dengan perusahaan serta pihak terkait lainnya yakni pemerintah dan pihak pertanahan. 

Sehingga jelas sebelum kepengurusan pemerintah berubah lagi dan permasalahan akan terulang lagi seperti saat ini dan akhirnya berlarut-larut. (NACO/B-6)

Berita Terbaru