Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

YKPI: Perlu Kolaborasi Tekan Angka Kanker Payudara dan Serviks

  • Oleh ANTARA
  • 25 Maret 2022 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar mengatakan perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan juga pemangku kepentingan lainnya untuk mencegah angka kanker payudara dan serviks di Tanah Air.

“Untuk mencapai sesuatu yang bertujuan baik dan bermanfaat, maka perlu adanya kolaborasi dengan semua pihak,” ujar Linda dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

YKPI melakukan kolaborasi dengan Persit KCK daerah I / Bukit Barisan, RS Royal Prima Medan dan Universitas Prima Indonesia. YKPI sangat berharap kolaborasi tersebut dapat dikelola untuk program-program selanjutnya.

“Khususnya untuk membantu pemerintah dalam menekan angka kejadian kasus baru kanker payudara stadium lanjut,” terang dia.

Data Globocan 2020 di Indonesia menyebutkan kasus kejadian baru kanker di Indonesia mencapai 66.000 dengan tingkat kematian lebih dari 22.000 jiwa. Tingginya angka kematian tersebut pada umumnya dikarenakan terlambat mendapat pengobatan.

“Jika tidak ditangani dengan tepat dan terintegrasi dengan baik, maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia di masa mendatang,” terang dia.

YKPI bekerja sama dengan Persit PD 1/Bukit Barisan dan Dharma Pertiwi Daerah A, Universitas Prima Indonesia dan RS Royal Prima Medan melakukan pemeriksaan gratis mammografi, USG Mammae dan Papssmear pada 24 Maret hingga 25 Maret 2022.

Ketua Persit KCK Daerah I/Bukit Barisan, Intan Achmad Daniel Chardin, mengatakan kanker leher rahim dan kanker payudara adalah penyebab kematian dengan peringkat atas.

“Oleh karena itu, prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati,” kata Intan.

Intan berharap agar para ibu menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat sehingga dapat mengurus anak-anak dan keluarga. Dengan dilakukan pemeriksaan papsmear diharapkan dapat mendeteksi lebih dini adanya kelainan awal karena kanker serviks yang biasanya tanpa disertai gejala pada stadium awal.

Intan juga berharap istri tentara untuk dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI, sehingga dapat menerapkannya untuk diri sendiri dan diharapkan dapat membagikan pengetahuan tentang SADARI kepada keluarga dekat dan lingkungan sekitar untuk meningkatkan wawasan dan kewaspadaan terhadap penyakit kanker payudara.

ANTARA

Berita Terbaru