Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wabup Ajak Masyarakat Lamandau Amalkan Nilai Pancasila

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 02 Oktober 2022 - 20:51 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik – Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto mengajak masayarakat setempat, menjadikan Pancasila dalam kedudukan sebagai philosopische grondslag atau pandangan hidup bangsa terus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal tersebut disampaikan Wabub Riko usai mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila secara daring, di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Lamandau.

Upacara yang dipusatkan di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya Jakarta Timur tersebut, mengusung tema “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila”.

“Pelaksanaan upacara Hari Kesaktian Pancasila diharapkan bukan hanya dimaknai secara seremonial, tetapi kita harus mampu menghayati, memaknai dan menjiwai serta mengamalkan isi dari Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pinta Riko.

Selain itu, lanjut Wabub, dimensi kehidupan masyarakat tetap berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Sehingga keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara selalu terjaga dan terpelihara dengan baik, terutama di tengah masyarakat Kabupaten Lamandau.

“Untuk itu, masyarakat Kabupaten Lamandau tetap saling menghargai dan menghormati dengan selalu menjaga kerukunan antar umat beragama dan menjaga harmonisasi antar paguyuban,” ujarnya.

Wabub berharap, masyarakat Kabupaten Lamandau tetap menjalin silaturahmi antar masyarakat maupun dengan pemerintah daerah. Hal itu bertujuan agar pembangunan di bumi Bahaum Bakuba dapat berjalan dengan baik dan terarah pada kepentingan umum.

Sebagai informasi Hari Kesaktian Pancasila ini digagas oleh Presiden kedua yaitu Soeharto pada tahun 1967 dan diperingati 1 Oktober setiap tahunnya untuk mengenang tujuh anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang tewas di Pondok Gede, Jakarta Timur atau dikenal dengan Lubang Buaya pada 30 September 1965.

Tujuh anggota TNI AD tersebut merupakan korban penculikan dan pembantaian kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI) atau Gerakan 30 September 1965 (G30S PKI).

Berdasarkan Keppres 153/1967, tewasnya tujuh anggota TNI AD di peristiwa G30S PKI merupakan daya juang para anggota TNI AD terhadap gerakan-gerakan yang berusaha menghancurkan Pancasila. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia perlu memperingati Hari Kesaktian Pancasila agar mengingat daya juang para Pahlawan Revolusi. (HENDI NURFALAH/B-6)

Berita Terbaru