Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Aksi Ugal-ugalan Berujung Maut di Bumi Isen Mulang

  • 31 Januari 2016 - 19:27 WIB

PERILAKU ugal-ugalan di jalanan Provinsi Kalimantan Tengah yang mengakibatkan hilangnya nyawa pengguna jalan terus terjadi. Bahkan, dalam satu hari, empat aksi koboi di jalanan bumi Isen Mulang ini meninggalkan kerugian meterial dan duka bagi keluarga dan handai taulan.

Di Kota Palangka Raya misalnya. Pada hari Minggu (31/1/2016) pagi sekitar pukul 07.45 Wib, dua kendaraan bermotor nyempulung ke parit Jalan Mahir Mahar lingkar luar, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya lantaran mereka masing-masing ngebut dan menyalip kendaraan di depannya.

Satu mobil Suzuki Swift dan satu unit motor Suzuki Thunder ini lantas bertemu tepat di tengah jalan dan saling berusaha menghindar. Meski demikian, tabrakan pun tak terelakkan.

Akibatnya, mereka sama-sama terjerembap lumpur di parit pinggir jalan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, semua pengemudi jadi basah kuyup karena nyemplung parit.

Masih di hari yang sama, di Kabupaten Kapuas, tepatnya di Jalan Trans Kalimantan, KM 9 Anjir Serapat, Kecamatan Kapuas Timur, mobil travel bermerek Toyota Innova melaju kencang dari arah Banjarmasin menuju Palangkaraya dalam keadaan oleng, Minggu (31/1/2016) siang.

Saking cepat dan oleng, mobil keluarga berwarna perak ini terguling hingga dua kali, sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak pohon, warung milik warga dan satu unit mobil Suzuki APV.

Meregang nyawa

Kembali ke Palangka Raya, satu hari sebelumnya, Sabtu (31/1/2016) siang, kecelakaan maut terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 54, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu.

Seorang pengendara motor Honda Beat, Lukman Hakim (24) meregang nyawa akibat ditabrak mobil Honda Innova yang dikemudikan Kris Susanto (26). Kecelakaan maut ini terjadi karena korban Lukman mengambil jalur yang berlawanan dari jalur lalulintas.

Pengemudi Innova, Kris, tak punya cukup waktu untuk meyadari ada pengendara yang berlawanan dari jalur mobilnya. Meski sempat mengerem mendadak, tabrakan tak bisa dihindari. Nyawa Lukman pun melayang.

Satu lagi kisah pilu di jalanan Kalteng datang dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Joyo (28), warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Cempaga Hulu haru meninggalkan satu anaknya untuk selama-lamanya setelah ia mengembuskan nafas terakhir tepat di seberang Gereja Pantekosta karena menabrak bagian belakang truk tronton. (BY/Sri/Ari/PPost)

Berita Terbaru