WARGA Sampit, Kotawaringin Timur, sangat antusias ingin menyaksikan gerhana matahari total (GMT), 9 Maret 2016. Namun sejumlah warga kesulitan mencari kacamata khusus untuk melihat fenomena alam langka itu. Olok-olok pun beredar di layanan perpesanan instan.

Pariyanto, warga Komplek Perumahan Bukit Raya Permai, mengaku sangat ingin memperlihatkan kepada anak-anaknya fenomenan gerhana matahari total yang hanya terjadi di Indonesia setiap 33 tahun sekali.

'Waktunya tepat, anak-anak libur sekolah. Tetapi sampai hari ini saya masih mencari di mana ya yang jual kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari total' tanya Pariyanto, Selasa (8/3/2016) siang.

Pariyanto mengaku khawatir apabila anak-anaknya melihat gerhana matahari total tanpa kacamata, bisa merusak retina mata.

'Saya bahkan sampai pesan ke saudara dan kawan-kawan. Kalau ada yang jual, saya titip. Paling tidak dua buah untuk anak-anak. Sayang, fenomena alam langka nanti dilewatkan,' ujar dia.

Kesulitan warga mendapatkan kacamata juga terungkap di beberapa status pemilik akun Blackberry Messenger (BBM). Seperti ditulis pemilik akun Seniwantoko, yang memasang foto profil dia bersama teman-temannya mengenakan seperti kacamatan gerhana. Namun saat ditanya, Seniwantoko mengaku itu hanya kacamata mainan yang dibuat dari kardus.

'Mainan aja ini. Begayaan (bercanda) buat dari kardus, tapi banyak yang komentar nih,' kata dia.

Menurutnya, warga Sampit banyak yang mencari kacamata khusus gerhana. Tetapi tidak ada yang menjualnya. 'Kata orang dulu, bisa melihat menggunakan klise foto lapis tujuh,' ujarnya.

Berbeda dengan Riza, warga lainnya yang memasang foto profil BBM dengan kacamata seperti yang kerap dipakai tukang las. Menurutnya kacamata ini bisa dipakai sebagai pengganti karena tidak ada yang jual kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari total.

'Alhamdulillah.. sudah dapat kacamata gerhana, berasa seperti Cyclops (tokoh jagoan di film X-Men),' tulisnya. (M.RIFQI/m)