Dua truk tronton tertangkap petugas penertiban dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Senin (13/3/2016). Dua truk itu kedapatan melintas di ruas jalan protokol dalam kota Pangkalan Bun.

Dari pemeriksaan, beban angkutan kendaraan ini di atas jumlah beban bruto (JBB) yang diperbolehkan melintas. 

Dua truk pengangkut kontainer Meratus ini tertangkap di dua titik yang berbeda. Pertama tertangkap saat melintas di Jalan Sutan Syahrir, depan Kantor Bupati Kobar. Sedangkan kedua, di Jalan Iskandar, depan Taman Makam Pahlawan Pangkalan Bun. Jumlah beban bruto kendaraan boleh melintas di jalan protokol hanya 10 ton.

Kepala Bidang LLAJ Dishubkominfo Kobar, M Nursyah Iksan mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, dua kendaraan angkutan peti kemas ini beroperasi tanpa izin penyelenggaraan angkutan yang berlaku. Baik izin angkutan barang atau orang, kartu pengawasan dan uji KIR. Bahkan kendaraan yang kasat mata melintas di jalan protokol dengan beban angkutan mencapai lebih dari 20 ton ini juga kedapatan tak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

"Kita tahan karena secara kasat mata melintas di jalan protokol dan tidak punya izin angkutan. Selain tidak memiliki dokumen. Aspek keselamatan pengguna jalan juga dilanggar. Kendaraan-kendaraan itu juga tidak layak pakai. Bannya gundul, mobil reot dan tidak memiliki KIR. Kendaraan tidak layak pakai seperti ini digunakan oleh ekspedisi. Kalau dari pelat nomornya kendaraan-kendaraan itu dari Sumatera dan Jawa. Sehingga kita serahkan kepada pihak kepolisian," ujar Ikhsan, Senin (13/3/2016).

Dalam pemeriksaan, sopir berinisial J mengaku baru membawa kendaraan berpelat H pengangkut kontainer Meratus ini sekitar sepekan belakangan. Ia mengaku tidak tahu menahu perihal dokumen perizinan angkutan dan kendaraan yang disopirinya. Peti kontainer Meratus yang diangkutnya akan dibawa ke sebuah gudang di sekitar Radio Primadona Pangkalan Bun. (RADEN ARYO W/m)