Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kinerja PLN di Kotawaringin Timur Jadi Bahan Ejekan

  • 15 Maret 2016 - 15:03 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemadaman listrik di Kabupaten Kotawaringin Timur terus menjadi momok bagi masyarakat. Masyarakat sudah jenuh dengan kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tiap hari melakukan pemadaman. Berbagai sindiran pun muncul di masyarakat dan media sosial.

'Borneo Pulau Lumbung Energy tapi miskin akan energi, di mana pemerintah saat rakyat Borneo berteriak meminta pemenuhan akan energi, lampu setiap hari mati,' kata Dani, seorang warga Kecamatan Baamang Sampit, Selasa (15/3/2016).

Tidak hanya Dani, berbagai sindiran pengguna media sosial pun muncul, seperti di facebook dan status Blackberry. Mereka mengapresiasi kinerja PLN yang tidak mengenal waktu memadamkan listrik. 'PLN kalian luar biasa,' kata Gazalba di status Blackberry Mesengger (BBM).

Pengguna BBM lainnya, Endah, juga tidak kalah dengan Gazalba dengan komentar sindiran terhadap kinerja PLN Sampit. Endah menulis status sindiran cukup keras di status BBM dengan mengambil moto pasukan pemadam kebakaran. 'Pantang pulang sebelum padam, semboyan damkar yang dibajak PLN'.

Sindiran pedas masyarakat terhadap kinerja PLN ini karena pemadaman listrik di daerah itu sudah sangat keterlaluan. Pemadaman listrik ini membuat geram, namun masyarakat tidak tahu mau mengadu ke mana masalah ini. Pengaduan selalu dilayangkan ke PLN Cabang Sampit, namun pemadaman tetap terjadi.

Bukan hanya frekuensi pemadaman listrik yang bertambah. Durasinya juga semakin panjang, bahkan ada yang mencapai seharian.

Pemadaman yang sudah berlangsung berkali-kali, dengan intensitas tinggi, tanpa ada pemberitahuan dan buruknya penanganan managemen aksi pemadaman adalah gambaran kinerja PLN, khususnya di Kotim. Tidak ada gambaran yang pasti mengenai permasalahan yang terjadi di tubuh PLN itu sendiri. Akibatnya, masyarakatlah yang menanggung beban.

'Aneh memang, dulu katanya pemadaman karena ada kerusakan jaringan di Palangka Raya. Sekarang kerusakan apalagi alasannya. Kasihan warga yang berusaha arung misalnya, mereka mengandalkan tenaga listrik. Akibat pemadaman ini banyak alat eletronik rusak,' kata Bendi, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Manajer PT PLN Ranting Sampit, Ginter Theo Limin menjelaskan, kelistrikan di Kotim kini memang terkoneksi pada jaringan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Artinya, ketika pasokan dari Kalsel terganggu seperti sekarang, maka kelistrikan di Kotim juga akan terganggu.

Saat terjadi gangguan pasokan di jaringan Kalsel dan Kalteng, kelistrikan di Sampit biasanya dipasok dari pembangkit listrik tenaga diesel Baamang. Namun, pembangkit ini hanya mampu memenuhi 1/3 kebutuhan sehingga pemadaman bergilir tetap belum bisa dihindari. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru