Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Aktivasi Identitas Kependudukan Digital di Kotim Baru Mencapai 2.512 Akun

  • Oleh Dewi Patmalasari
  • 09 Mei 2023 - 08:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Aktivasi identitas kependudukan digital (IKD)  di Kabupaten Kotawaringin Timur baru mencapai 2.512 akun. 

"Keseluruhan aktivasi IKD di Kotim presentasenya 0.8 persen dari wajib KTP. Saat ini yang sudah terealisasi aktivasi IKD 2.512 akun," kata Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kotim Yayan Hadifriyanto, Senin, 8 Mei 2023.

Capaian ini masih jauh dari target. Namun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kotim terus melakukan upaya agar aktivasi IKD mencapai 25 persen dari wajib KTP.

Demi mencapi itu, Disdukcapil melakukan jemput bola aktivasi IKD ke beberapa SOPD, organisasi vertikal, dan sekolah-sekolah. Cara ini ditempuh sebab aktivasi IKD oleh masyarakat hanya dapat dilakukan dengan bantuan Dukcapil. 

"Harus mutlak jemput bola kalau pasif di kantor memang ada tapi tidak sebanyak kalau kita jemput bola," tandasnya. 

Layanan jemput bola aktivasi IKD telah dilaksanakan sejak bulan puasa. Terakhir kali dilakukan Senin, 8 Mei 2023 di Kantor Bandara H Asan Sampit. Kurang lebih 130 pegawai bandara antusias melakukan aktivasi.

"Sekarang eranya digital dan kedepan transaksi digital dari instruksi ditjen dapat dilakukan tanpa menggunakan KTP fisik bisa menggunakan KTP digital. KTP fisik yang ketinggalan bisa menunjukkan IKD dan banyak manfaatnya," ujarnya. 

Namun Yayan menegaskan IKD bukan pengganti KTP fisik. IKD menjadi pilihan alternatif namun masyarakat masih bisa mendapatkan KTP fisik.

Sebelumnya, saat launching IKD di Aquarius Boutique Hotel, 20 Maret 2023, dipaparkan jumlah penduduk Kotim saat ini 429.703 jiwa, jumlah penduduk yang telah melakukan perekaman berjumlah 300.110 jiwa atau 97,34 persen dari wajib KTP 308.309 jiwa. Sementara target aktivasi IKD tahun ini sebesar 25 persen atau sekitar 77.000 akun.

"Capaian saat ini memang masih di bawah 1 persen. Kami meminta semua pihak membantu menyosialisasikan kepada masyarakat," demikian Yayan. (DEWI PATMALASARI/H) 

Berita Terbaru