Aksi teror bom bunuh diri di ibu kota negara Belgia, Brussel, Selasa (22/3/2016) pagi waktu setempat tak hanya membuat sektor transportasi dan agenda pemerintahan lumpuh, jadwal latihan timnas Belgia pun terpengaruh. Peristiwa berdarah itu memaksa staf kepelatihan timnas Belgia membatalkan jadwal latihan.

'Pikiran kami bersama para korban. Sekarang sepak bola jadi tidak begitu penting. Latihan dibatalkan,' tulis admin timnas Belgia di akun Twitter mereka.

Sejatinya, Belgia berencana menggelar latihan sebagai langkah persiapan menghadapi timnas Portugal dalam laga persahabatan hari Rabu ini. Namun, tiga ledakan yang masing-masing terjadi di Bandara Internasional Zavatem dan Stasiun Metro yang terletak di pusat kota membuyarkan rencana mereka.

Serangan bom tersebut membuat otoritas negara Belgia mengumumkan keadaan darurat karena situasi dinilai tidak aman. Hal tersebut membuat Asosiasi Sepak Bola Belgia (KBVB-URBSFA) khawatir dan berempati pada korban yang meninggal akibat peristiwa tersebut.

Insiden pemboman ini mengingatkan publik atas peristiwa serupa yang terjadi di ibu kota Perancis, Paris, beberapa waktu lalu. Ketika timnas Perancis berlaga menghadapi juara dunia Jerman dalam laga persahabatan, terjadi peristiwa penembakan di sekitar stadion Parc des Princess. Dengan alasan keamanan, bentrok Belgia versus Portugal pun terancam dibatalkan.

Peristiwa bom Brussel ini lantas menuai kecaman dari para penggawa timnas Belgia. Salah satu di antaranya adalah bek Tottenham Hotspurs, Jan Vertoghen.

'Saya tidak percaya membaca berita seperti ini lagi,'  tulisnya di akun Twitter-nya. (B-12)