Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pengerukan Sungai Mentaya Habiskan Anggaran Rp68 Miliar

  • 23 Maret 2016 - 16:39 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Pemerintah kembali mengeruk alur Sungai Mentaya di Kabupaten Kotawaringin Timur. Pengerukan sungai kebanggaan masyarakat Kotawaringin Timur itu menghabiskan anggaran Rp68 miliar.

'Tahun ini pemerintah menganggarkan untuk pengerukan alur Sungai Mentaya sebesar Rp68 miliar. Dana itu bersumber dari APBN (anggara pendapatan dan belanja Negara),' kata Kepala Sub Bagian Perencanaan Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah, Joko Tri saat Musrenbang RKPD Kotim di Aula Kantor Bappeda Kotim, Rabu (23/3/2016).

Joko mengatakan, pemerintah akan tetap fokus memperhatikan alur pelayaran di Sungai Mentaya agar lalulintas kapal lebih lancar, sebab sungai itu sudah mengalami pendangkalan.

Juli 2015, pemerintah pusat mengucurkan dana APBN sekitar Rp 34 miliar untuk mengeruk sekitar 500.000 meter kubik lumpur di ambang luar sepanjang 1,8 kilometer dengan lebar 60 meter dan ke dalaman 4-5 meter. Pekerjaan pengerukan berlangsung selama empat bulan.

Sebelumnya Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Benny Noviandinudin mengusulkan pengerukan kembali berlangsung di dua titik dangkal dalam alur yakni perairan depan Pos TNI AL dan kawasan Serambut.

Saat ini kedalaman alur Mentaya di titik-titik terparah yaitu hanya berkisar 2,5 meter LWS (low water spring) atau posisi surut terendah. Kondisi ini juga membuat hanya kapal yang tidak terlalu besar yang bisa masuk hingga ke pelabuhan, sementara kapal berkapasitas besar tidak bisa masuk ke Pelabuhan Sampit.

Pendangkalan alur juga sangat mengganggu lalu lintas kapal. Kapal yang hendak masuk atau keluar dari Pelabuhan Sampit harus menyesuaikan kondisi air pasang Sungai Mentaya agar tidak kandas. Jika salah perhitungan, kapal akan tertahan di muara dan harus menunggu air sungai kembali pasang agar bisa melanjutkan perjalanan.

Jika alur Mentaya lancar, lalu lintas kapal akan meningkat signifikan. Dampaknya sangat positif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat yang dipastikan juga akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi daerah ini, karena banyak barang kebutuhan didatangkan dari luar daerah menggunakan kapal laut. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru