Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Razia Lapas Kelas II B Sampit Nihil Temuan Narkoba karena Bocor

  • 21 April 2016 - 15:39 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Aparat gabungan Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan razia mendadak di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Klas IIB Sampit, Kamis (21/4/2016). Razia tersebut nihil narkoba. Bocorkah

Razia gabungan yang melibatkan 400 aparat itu berlangsung Kamis (21/4/2016), sekitar pukul 08.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. Semua yang terlibatpun berpencar menyusuri seluruh bagian lapas. 

Namun dalam razia yang diduga bocor itu tidak ada satupun barang bukti berupa narkoba, baik itu sabu maupun ekstasi. Petugas hanya menemukan ratusan barang yang dilarang dibawa atau digunakan dalam lapas.

'Hanya alat isap saja yang kami temukan, sedangkan narkoba tidak ada satupun yang kami temukan,' ujar Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan, usai razia tersebut, Kamis (21/4/2016).

Disinggung dugaan bucornya razia kali ini, Hendra mengatakan bahwa mereka sudah berbuat sebagaimana mestinya. Apalagi aparat yang diturunkan dalam operasi tersebut sudah sangat maksimal, yakni 400 orang.

Walaupun tidak ada temuan narkoba di lapas tersbeut, Hendra menyebutkan masih ada indikasi bahwa sejumlah tahanan melakukan pengendalian peredaran narkoba melalui lapas. Namun hal tersbeut masih dilakukan pendalaman oleh mereka.

Apalagi dalam razia itu mereka juga melakukan tes urin terhadap 90 orang napi yang dicurigai sebagai pengedar dan pengguna narkoba. Namun dari puluhan penghuni rumah tahanan (rutan) itu hanya ada empat orang positif menggunakan narkoba.

'Memang ada indikasi tahanan mengendalikan peredaran narkoba di luar, sehingga empat orang yang positif menggunakan narkoba ini akan terus kami pantau, guna mengetahui apakah memang benar dugaan kami selama ini,' ungkap Hendra.

Sementara Kepala Lapas Kelas IIB Sampit Supari mengatakan, razia ini adalah bukti komitmen mereka dalam ikut serta memerangi narkoba. Apalagi selama ini bisa dibilang rutan itu adalah sarangnya narkoba dan juga tempat pengendalian barang haram tersebut. Dan memang terbukti ada empat orang yang positif pengguna. Juga sejumlah telepon genggam yang diduga digunakan untuk berhubungan dengan para pengedar narkoba di luar lapas.

'Lapas tidak bisa dikatakan bebas narkoba, karena banyak tahanan di rutan ini adalah napi narkoba. Sehingga dengan berbagai cara para penyuplai akan memasukkan barang haram itu ke tempat ini. Namun saya tidak main-main dengan hal itu, dan akan terus berusaha menutup ruang peredarannya,' kata Supari. (M HAMIM/m)   

Berita Terbaru