Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gara-Gara Ngelem, ABG Nekat Pukuli Kakek 70 Tahun

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 29 April 2016 - 17:55 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Akibat mabuk lem, seorang anak baru gede (ABG) berinisial WI (15) yang masih duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar (SD) nekat memukuli kakek berumur 70 tahun hingga pingsan, Jumat (29/4/2016).

Kakek tersebut bernama Samsu Efendi, warga Jl Rahadi Usman. Dia dipukuli oleh WI, menggunakan kayu gagang sapu yang merupakan tongkat milik kakek tersebut.

"Korban sempat pinsan akibat pukulan anak itu, namun tidak ada luka-luka apapun," ujar Kapolsek Ketapang Kompol Alexander Panelewen, Jumat (29/4/2015)

Saat ini baik pelaku dan korban langsung masih dimintai keterangan. Tetapi kasus pemukulan itu berakhir damai, hanya saja pelaku diminta tidak mengulanginya lagi, dan menandatangani surat perjanjian diatas matrai.

Sementara, kejadian tersebut bermula ketika pelaku bersama tiga temannya yang salah satunya adalah anak kakek tersebut sedang ngelem di sekitar tempat kakek itu, sekitar pukul 14.30 WIB.

Usai ngelem, mereka bermain domino. Saat main, pelaku kalah dan menghentakkan tangannya di meja tempat bermain itu. Hal itu membuat sang kakek terbangun dan marah terhadap dirinya, dengan mendorong perut dan wajahnya.

Diperlakukan seperti itu, pelaku tidak terima dan langsung memukuli korban menggunakan tongkat yang digunakan kakek itu, ke arah badan dan kakinya.

Mendapatkan pukulan itu, kakekpun pinsan. Sehingga warga yang melihat hal itu, langsung melaporkannya ke mapolsek. Polisi yang mendapatkan laporan, langsung mendatangi tempat kejadian, dan mengamankan tersangka.

"Saat kami datang, korban sudah terbangun. Sedangkan pelaku diamankan warga," kata Rio.

Orang tua pelakupun dipanggil dalam pemeriksaan itu. Sedangkan kasus itu sudah ditengahi, dan berakhir damai.

Sementara itu, WI merupakan murid Klas VI SD yang bisa dikatakan tertua di antara teman-teman satu sekolahnya. Bagaimana tidak, dengan umurnya yang saat ini 15 tahun, seharusnya dia sudah mengeyam bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau bahkan sudah duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Tetapi hal itu ternyata tidak berlaku baginya.

Terlambatnya anak SD berkumis tipis tersebut masuk sekolah dikarenakan saat berumur enam tahu dia tidak mau mengenyam bangku pendidikan.

Sang ibu yang bernama Lilis Suryani (38) warga Kecamatan Baamang ini mengatakan bahwa saat itu anaknya tidak ingin disekolahkan, dengan alasan bahwa seragam yang dipakai tidak sesuai dengan kehendaknya. Bujukan demi bujukanpun sudah dilakukan oleh orangtuanya. Namun hal itu tidak membuat sang anak mau bersekolah.

Hingga pada saat anak tersebut Berumur sembilan tahun, barulah dia meminta dengan sang ibu untuk disekolahkan di salah satu SD di Kecamatan Baaman. (HAMIM/m)

Berita Terbaru