Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Puluhan Siswa SMA di Pangkalan Bun Corat-Coret Baju dan Konvoi

  • Oleh Cecep Herdi
  • 07 Mei 2016 - 12:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meski ada imbauan agar tidak melakukan aksi corat-coret saat pengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN), namun siswa-siswi SMA di Pangkalan Bun, Kabupaten Kobar, masih saja melakukan tradisi corat-coret saat pengumuman kelulusan.

"Catnya aja beli bukan nyuri," ujar Bunga nama samaran yang tercatat sebagai siswa SMA di Kecamatan Arut Selatan  Sabtu (7/5/2016).

Kepada Borneonews, dia menyatakan bahwa aksi corat-coret itu merupakan tradisi yang dilakukan setiap kali terjadi kelulusan. Sisi lain Bunga tak membantah jika kepala sekolah dan gurunya melarang untuk tidak melakukan aksi corat coret tersebut. 

'Kami kan meniru kakak kelas yang sudah lulus tahun lalu, yang penting kita tertib dan tidak merugikan orang lain,' sanggahnya.

Usah melakukan aksi corat-coret, puluhan siswa siswi ini kemudian konvoi di beberapa ruas jalan di kota Pangkalan Bun. Salah satunya di jalan Sutan Sahrir. Tak kurang dari 20 motor yang mereka kendarai, sontak aksi mereka menjadi perhatian warga yang berada di pinggir jalan. Rata-rata aksi konvoi mereka dengan membunyikan klakson motor dengan terus menerus, beberapa pengendara bermotor memgaku aksi itu mengganggu.

"Anak-anak ini bikin masalah aja di jalan. Kalau jatuh siapa yang sakit' kata Yulianti, pengendara yang terhenti karena terhalang aksi konvoi siswa SMA tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kobar Aida Lailawati mengaku sudah menyampaikan imbauan agar siswa tidak melakukan aksi corat coret dan konvoi. "Sudah saya tekankan ke kepala sekolahnya masing-masing untuk tidak mencoret seragam dan konvoi di jalanan,' katanya.

Aida mengatakan jika aksi seperti itu sulit di cegah, sebab sudah menjadi kebiasaan sejak lama. "Pikiran mereka kalau ga ngelakuin corat coret mungkin kelulusannya ga rame, sama lah kaya kita masih sekolah dulu," ungkapnya.

Tak ada sanksi atau apapun yang diberikan pihak sekolah atau dinas terkait pasca aksi tersebut. Rata-rata kenakalan siswa sudah menjadi tradisi yang dihalalkan tanoa ada peringatan keras. (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru