BORNEONEWS, Lamandau - Mencegah penyebaran penyakit rabies, Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Lamandau, rutin melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing milik masyarakat. Di sejumlah daerah, kasus gigitan anjing gila (rabies) kian meresahkan masyarakat. Beberapa daerah dikategorikan masuk sebagai kejadian luar biasa (KLB).

"Vaksin anti rabies masih rutin kita lakukan sekali setahun," ungkap Kepala Distanakan Lamandau, melalui Kepala Bidang Peternakan, Erdiman Purba, di Nanga Bulik, Kamis (26/5/2016).

Pihak Distanakan juga melayani ketika ada permintaan vaksin dari masyarakat. Kalau yang rutin, kata Erdiman, misalnya divaksin pada Mei, divaksin lagi Mei tahun berikutnya. Tetapi jika ada kelahiran anak anjing dan pemiliknya meminta agar anak anjingnya dilakukan vaksinasi, segera divaksin.

Dalam kurun waktu Januari sampai Mei 2016 ini, pihaknya sudah memvaksin anjing kurang lebih 1.000 ekor. Erdiman Purba juga memastikan stok vaksin masih cukup.

Sepanjang 2016 ini, di Lamandau terjadi 1 kasus gigitan anjing yang setelah dilakukan uji lab, anjingnya positif rabies. Sekitar Februari lalu kejadiannya di Desa Hulu Jejabo, Kecamatan Delang, seorang anak digigit anjing. Setelah kejadian itu, tim melakukan vaksinasi terhadap anjing-anjing di sekitar desa tersebut.

"Untuk korban gigitan anjing tersebut, telah mendapatkan perawatan medis. Kami berharap kasus gigitan anjing tidak terulang lagi," tegasnya. (HENDI NURFALAH/N).