Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Merawat Air Merawat Kehidupan

  • Oleh Penulis Opini
  • 28 April 2024 - 19:20 WIB

MERAWAT air adalah merawat kehidupan. Air bersih layak konsumsi seiring waktu semakin langka.

Di tahun 80-an penduduk dapat meminum air langsung dari mata air, sungai yang mengalir di bawahnya, atau sumur. Air bersih begitu berlimpah di zaman itu.

Pantas di masa lampau banyak penduduk desa menyediakan air minum gratis dalam kendi atau gentong di depan rumahnya bagi para pejalan kaki yang lewat. Sajian air minum di warung makan atau restoran pun selalu gratis.

Kisah 30-40 tahun silam itu bagai dongeng. Kini air menjadi semakin mahal. Penduduk di desa terpencil pun harus membeli air bersih.

Restoran dan warung makan yang menyediakan air minum gratis pun semakin sedikit. Entah nanti bagaimana 30-40 tahun ke depan penduduk Bangsa Indonesia memperoleh air bersih layak konsumsi.

Air bersih layak konsumsi semakin terbatas karena air tanah dan air permukaan tercemar sampah, limbah, serta erosi lapisan atas permukaan tanah.

Begitu beratnya pencemaran di tanah, seorang ahli kualitas air mengatakan bahwa air hujan yang ditampung dan diendapkan jauh lebih baik kualitasnya untuk manusia.

Namun, sumber air bersih dari langit itu masuk melewati lapisan tanah yang tercemar atau mengalir membawa tanah yang juga tercemar sampah dan limbah ke selokan, sungai, dan danau.

Menjaga air hujan yang bersih agar tetap bersih saat menjadi air tanah, sungai, dan danau itu relevan karena Indonesia akan menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) di Bali 2024 pada Mei mendatang.

Upaya mengembalikan air tanah, sungai, danau menjadi kembali layak konsumsi bukan sesuatu yang mustahil. Modernisasi dan kemajuan bangsa tidak selalu identik dengan tanah tercemar dan air kotor sebagai dampak modernisasi.

Berita Terbaru