Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Daging Ayam Sumbang Inflasi Namun Telur Ayam Sumbang Deflasi Bulanan Kalteng

  • Oleh Testi Priscilla
  • 03 Mei 2024 - 05:40 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Daging ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,28 persen bagi inflasi bulanan Kalteng pada Maret 2024, namun telur ayam ras menyumbang deflasi sebesar 0,06 persen.

"Jadi daging ayam ras menyumbang inflasi, namun telurnya memberi dorongan deflasi bagi Kalteng di bulan Maret ini," kata Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro pada penyampaian Berita Resmi Statistik pada Kamis, 2 Mei 2024.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memang menurut Eko pada April 2024 Provinsi Kalteng mengalami inflasi y-on-y sebesar 5,92 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 104,81 pada April 2023 menjadi 111,01 pada April 2024. 

"Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi adalah makanan sebesar 6,36 persen, dan yang terendah adalah subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 2,52 persen," terang Eko lagi.

Kelompok ini menurutnya pada April 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 2,26 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu daging ayam ras sebesar 0,38 persen, beras 0,30 persen, tomat 0,20 persen, gula pasir 0,15 persen, sigaret kretek mesin atau SKM dan ikan nila masing-masing sebesar 0,14 persen, ikan gabus 0,13 persen, bawang merah 0,07 persen, udang basah dan bawang putih masing-masing sebesar 0,06 persen, lalu telur ayam ras, sigaret kretek tangan atau SKT, cabai rawit, ikan patin, dan biskuit masing-masing sebesar 0,05 persen, serta makanan ringan/snack dan semangka masing-masing sebesar 0,04 persen.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu ikan papuyu sebesar 0,09 persen, minyak goreng 0,04 persen, daun singkong 0,03 persen, ikan layang/benggol 0,02 persen, serta ikan peda, ikan kapar, tahu mentah, daging sapi, daging babi, ikan sepat siam, terong, dan ikan selar/ikan tude masing-masing sebesar 0,01 persen.

"Kelompok ini pada April 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,55 persen," jelas Eko lagi.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, lanjutnya, yaitu daging ayam ras sebesar 0,28 persen, tomat 0,09 persen, bawang merah 0,07 persen, beras dan sigaret kretek mesin atau SKM masing-masing sebesar 0,03 persen, bawang putih, ikan nila, ikan peda, minyak goreng, gula pasir, dan ayam hidup masing-masing sebesar 0,02 persen, kemudian ikan baung, ikan patin, semangka, bayam, rampela hati ayam, sigaret kretek tangan atau SKT, dan udang basah masing-masing sebesar 0,01 persen.

"Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu telur ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar 0,06 persen, dan cabai merah, ketimun, ikan gabus, ikan kapar, dan ikan asin sepat masing-masing sebesar 0,01 persen," tuturnya. (TESTI PRISCILLA/j)

Berita Terbaru