Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gula dan Tiket Pesawat Picu Inflasi Palangka Raya

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 02 Juni 2016 - 07:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Tiga bulan berturut-turut sejak Februari 2016 mengalami deflasi, berganti kini Kota Palangka Raya mengalami inflasi. Daya beli masyarakat menurun akibat bertambahnya nilai harga barang konsumsi di pasaran pada Mei ini, adalah pemicunya. Pada Mei 2016 ini tercatat inflasi ringan yakni hanya sebesar 0,02%. 

Padahal berturut-turut Februari-April adalah -0,41%, -0,04%, dan -0,29%. Pemicu utama inflasi adalah kenaikan indeks harga pada gula pasir dan tiket angkutan udara.

Kepala Biro Pusat Statistik Kalimantan Tengah Hanif Yahya menyebutkan, andil kenaikan gula pasir mencapai 9%, sedangkan angkutan udara berandil 7%. Andil komoditas utama selain dua tadi, hanya menyumbang 3% ke bawah.

Di Kota Sampit, justru lebih parah, meski pemicu utamanya sama persis yaitu gula pasir dan angkutan udara. Bedanya, hanya berkebalikan urutan, Di Palangka Raya, gula berada di urutan pertama, sedangkan di Sampit tiket pesawat berada di urutan pertama.

Di Kota yang dipimpin Supian Hadi itu, angkutan udara bahkan andil inflasinya 16%, sedangkan gula pasir sumbang 6%. Total inflasinya mencapai 0,42%, padahal berturut-turut Februari-April adalah -0,44%, -0,34%, dan -0,46%. Dari sembilan kota di Kalimantan yang menghitung indeks harga konsumen (IHK), Sampit urutan ketiga tertinggi inflasi setelah Pontianak (1,67 %) dan Tarakan (0,57 %). Sedangkan Palangka Raya terendah kedua diatas Kota Tanjung yang mengalami inflasi -,019 %.

'Total inflasi Kalteng yang merupakan gabungan dari Palangka Raya dan Sampit, Selama Mei 2016 terjadi inflasi sebesar 0,17 %. Sementara tiga bulan berturut sebelumnya selalu mengalami deflasi masing-masing -0,42 %, -0,15 %, dan -0,35%,' jelas Hanif, Rabu (1/6/2016).

'Mengikuti tahun 2016, fluktuasi indeks harga pengeluaran rumah tangga di Kota Palangka Raya dan Sampit relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun capaian inflasi dapat dikendalikan selama triwulan I, indikasi kenaikan indeks harga mulai terlihat memasuki Mei 2016. Namun demikian, inflasi yang terjadi jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian inflasi bulan yang sama di tahun sebelumnya,' tutup dia.  (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru