Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Minta Pedagang Makanan Tidak Gunakan Pengawet

  • Oleh Rafiuddin
  • 09 Juni 2016 - 13:45 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi mengingatkan para pedagang tidak menggunakan zat pengawet dan pewarna berbahaya dalam makananan dan minuman yang dijual. Karena tindakan itu sangat merugikan konsumen yang mengkonsumsinya saat berbuka puasa.

'Jangan karena ingin mencari keuntungan besar, lalu melakukan tindakan tercela dan mengabaikan konsumen. Jangan nodai kesucian bulan Ramadan 2016 ini dengan tindakan tercela yang dilarang agama dan dapat mengurangi nilai ibadah puasa kita,' ungkap Bupati Kotim, Supian Hadi, Rabu (8/6/2016).

Kekhwatiran orang nomor satu di Bumi Habaring Hurung  tersebut mengingat selama Ramadan 2016, di Kotim banyak bermunculan pasar wadai yang menjajakan berbagai macam makanan siap saji berwarna mencolok dan menggiurkan. Dia juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada dalam memilih penganan berbuka, karena penganan yang mengandung pengawet sangat berbahaya dikonsumsi, apalagi di bulan puasa.

Pusat kuliner di Kotim atau yang biasa disebut Pasar Ramadan dipusatkan di bangunan pasar eks Bioskop Mentaya Sampit berhadapan dengan Taman Kota. Pasar Ramadan Sampit itu, diikuti sebanyak 135 pedagang kuliner, dan wadai. Jumlah itu bertambah dari tahun sebelumnya yang hanya diikuti 110 pedagang.

Pusat kuliner Ramadan di eks lokasi eks Bioskop Mentaya ini dikelola pemerintah kabupaten. Ada juga pusat kuliner Ramadan yang tersebar di Kecamatan Baamang sebanyak empat lokasi, Mentawa Baru Ketapang satu lokasi, Kotabesi satu lokasi, Cempaga Hulu satu lokasi, Telaga Antang satu lokasi, Parenggean dua lokasi, Mentaya Hilir Utara satu lokasi dan Mentaya Hilir Selatan satu lokasi.

Menurut Supian Hadi, lokasi kuliner Ramadan akan dijadikan Pusat Kuliner Mentaya. Tahun ini fasilitasnya akan dilengkapi sebelum dibuka secara resmi penggunaannya. Dia mengaku senang karena pusat kuliner Ramadan dari tahun ke tahun bertambah meriah. 'Saya berharap antusiasme pedagang dibarengi antusias masyarakat untuk berbelanja di sini. Kegiatan ini memang diperluas ke kecamatan agar memacu pertumbuhan ekonomi dan membuat Ramadhan makin semarak.'

Kehadiran kuliner Ramadan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendapatkan makanan siap saji dalam berbuka puasa. Dengan demikian, menjadi peluang ekonomi bagi para pedagang, khususnya makanan dan minuman. Dia berharap, pusat kuliner Ramadan ini dapat mempererat silaturahmi, baik itu antarsesama pedagang, maupun pedagang dengan pembeli serta sesama pembeli, sehingga terciptanya suasana kekeluargaan yang kokoh dan diharapkan dapat memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru