Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Uang Rp3,9 Miliar Habis untuk Judi Poker

  • Oleh Budi Yulianto
  • 15 Agustus 2016 - 18:22 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Andreas, 47, pembobol dana Bank Mandiri Palangka Raya sebesar Rp3,9 miliar mengaku dana sebesar itu habis untuk judi poker. Pembobolan terhadap bank pemerintah itu terjadi saat Andreas masih berstatus karyawan Bank Mandiri. Tentu saja polisi tidak begitu saja percaya pada pengakuan tersebut. 

"Pengakuannya uang itu habis digunakan main judi poker. Ini tidak masuk akal," kata Kasat Reskrim Polres Palangka Raya, AKP Erwin T H Situmorang, mewakili Kapolres Palangka Raya, AKBP Lili Warli kepada wartawan, Senin (15/8/2016).

Menurut Erwin, Andreas memiliki beberapa aset. Salah satunya rumah dan beberapa usaha yang masih diselidiki. Namun setelah ditelusuri, aset itu masih kredit. Jadi polisi belum mengetahui, aset itu apakah hasil tindak pidana, atau bukan. Polisi sudah meminta Bank Mandiri melacak aliran dana bekas karyawannya itu, tetapi ada hasil.

"Hasilnya belum ditemukan (ditabung) termasuk di bank lain. Tapi tetap akan didalami. Saya yakin karena dia orang bank apalagi sudah 20 tahun kerja, tidak mungkin menaruh uang di bank. Intinya akan kita dalami baik dari rumah, mobil dan lain-lain," imbuhnya.

Jika dalam penyelidikan itu nantinya terungkap kebohongan Andreas atau terbukti bahwa hasil uang kejahatannya digunakan untuk membeli aset, maka polisi akan menyita.

Sementara itu, modus penggelapan yang dilakukan Andreas yakni mengganti uang dalam ATM setelah dinyatakan habis. Sisa-sisa uang saat proses pergantian yang baru itulah yang ia tilep. "Yang sudah habis dia ambil diganti yang baru. Biasanya kan ada sisa-sisa. Entah 10 lembar atau 100 lembar. Dan itu berlangsung sejak 2014 sampai dia berhenti pada Desember 2015."

Masih menurut Erwin, aksi tersebut dilakukan Andreas di semua ATM Bank Mandiri setiap hari sekali. "Jadi bayangkan saja berapa banyak uang yang dia ambil. Paling sedikit Rp50 ribu dan paling banyak Rp10 juta."

Terbongkarnya aksi Andreas setelah tim dari pusat melakukan audit. Persisnya April 2016. Tim curiga setelah menemukan selisih yang cukup besar. "Ketahuan, saat audit dari pusat, kenapa kok bisa lolos. Padahal pembobolan ATM tidak pernah, dan lain-lain juga tidak pernah. Sehingga ada kecurigaan orang dalam. Setelah diselidiki ternyata dia yang dicurigai (Andreas)." (BUDI YULIANTO/N).

Berita Terbaru