Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

PLTU Bermasalah, Daya Listrik di Kobar Paspasan

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 15 Agustus 2016 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Kobar - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kumai, pemasok daya ke PLN, terus bermasalah, sehingga daya listrik di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) masih pas-pasan. Secara umum kondisi kelistrikan di Kobar belum cukup aman, alias masih rentan defisit atau kekurangan daya. Suplai daya dari PLTU Kumai ke PLN, tidak maksimal. Daya mampu listrik di Kobar, Senin (15/8) siang, kurang lebih 29,3 megawatt (MW). Sedangkan beban listrik puncak pada hari biasanya, 30 MW.

Manager PLN Rayon Pangkalan Bun, Purwanto menjelaskan, PLTU Kumai mengalami kendala operasi produksi. Pada Minggu (14/8) malam, produksi daya listrik di PLTU bahkan mengalami drop atau berkurang drastis, sehingga hanya bisa menyuplai daya 2,5 MW ke jaringan PLN. Hal tersebut sempat mengakibatkan padam listrik mendadak pada Minggu (14/8/2016)  malam.

"PLTU drop dayanya. Tadi malam (14/8) hanya bisa suplai 2,5 MW. Karena ada satu mesin yang overhaul. Hari ini (15/8), yang mengalami gangguan diperbaiki. Kami juga masih menunggu info dari PLTU. Bisa masuk ke sistem berapa MW," kata Purwanto, di Pangkalan Bun, Senin (15/8/2016).

Berdasarkan laporan dari PLN Pembangkit, hingga Senin Sore, pasokan daya dari PLTU belum maksimal dan hanya mampu beroperasi dengan satu unit mesin turbin saja. Sehingga hanya mampu memasok daya 3,2 MW. Apabila ditotal, daya mampu yang dihasilkan oleh sejumlah pembangkit listrik di Kobar hanya  29,3 MW.

Dengan rincian, 4 unit mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) milik PLN dengan daya yang diproduksi sebesar 3,9 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) milik PT Korintiga Hitani (KTH) 5 MW, PLTU PT Explotasi Energi Indonesia (EEI) 3,2 MW, 17 unit PLTD PT Kaltimek sebesar 10,2 MW, 6 unit PLTD milik PT PGL sebesar 3,6 MW, dan PLTD milik PT Daya Karya Kalimantan (DKK) sebesar 800 kilowatt (KW).

Daya normal yang dihasilkan seluruh pembangkit tersebut hanya sebesar 27,1 MW. Namun, lanjut Purwanto, ada tambahan suplai daya ekstra dari PT Kaltimex dan PT DKK yang berjumlah 2,2 MW. Selain itu, pihak PT DKK juga telah mendatangkan unit mesin tambahan dengan kapasitas produksi sebesar 1,7 MW dari Kuala Pembuang dan akan dioperasikan di Kobar. Menurut Purwanto meski daya mampu di Kobar terbilang pas-pasan, pemadaman listrik bergilir di Kobar dapat diminimalisasi. Hanya pelanggan besar saja yang diperkirakab akan mengalami padam listrik bergilir. (RADEN ARIYO/N).

Berita Terbaru