BORNEONEWS, Nanga Bulik - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Yohana Yembise, secara langsung meresmikan Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).

Peresmian Lamandau sebagai Kabupaten menuju KLA tersebut berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Lantang Torang, Komplek Perkantoran Bukit Hibul, Nanga Bulik, Senin (5/9/2016) sore.

Dalam kesempatannya, Yohana Yambise berharap agar komitmen bersama ini selanjutnya dapat diikuti dengan langkah konkrit dengan tujuan untuk pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kabupaten Lamandau.

'Saya sangat berharap Kabupaten Lamandau dapat segera menyusul kabupaten/kota lainnya. Hal ini juga membutuhkan komitmen, kerjasama dan dukungan dari semua pihak, yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media, serta para orang tua dan keluarga di Kabupaten ini," sebutnya.

Ia membeberkan, pemenuhan hak dan perlindungan anak secara utuh diukur melalui setidaknya 31 indikator, yang secara garis besar mencerminkan 5 klaster pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak yang harus dipenuhi oleh setiap kabupaten/kota apabila ingin menjadi KLA.

Meliputi, sambung dia, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, perlindungan khusus bagi 15 kategori anak.

Ia juga menjelaskan, upaya menuju KLA merupakan salah satu penjabaran dari Hak Konvensi Anak dan Peraturan Perundang-undangan terkait anak.

'Saat ini sudah ada 294 Kabupaten/Kota yang mencanangkan inisiasi menuju KLA di seluruh wilayah Indonesia. Kami berharap semakin banyak Kabupaten yang layak bagi anak,' harapnya.

Seperti diketahui, pada kunjungannya di Bumi Bahaum Bakuba ini, Menteri PPPA mengunjungi sejumlah tempat, di antaranya SLBN Nanga Bulik dan PAUD Beata Maria Helena.

Dalam peresmian tersebut, hadir para pejabat teras Lamandau, termasuk Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib H. Said Ismail, beserta ibu, serta ratusan anak Lamandau dari berbagai tingkat pendidikan. (HENDI NURFALAH/m)