Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Modus Prostitusi Online Menyeret Security Metos

  • Oleh Budi Yulianto
  • 03 Oktober 2016 - 18:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Modus prostitusi online yang dilakoni security Metos Andi, 29, warga barakan Jalan Yosudarso III, Palangka Raya ternyata mengandalkan media sosial (medsos) facebook. Lewat facebook itu, dia menawarkan beberapa ladies bahkan telah menyiapkannya. Di samping itu juga ada penjualan minuman beralkohol bermerek.

Tidak hanya itu, juga tercantum nomor ponselnya dengan maksud siapa yang berminat supaya menghubungi. Kemudian, jika ada seseorang yang mencoba membooking, Andi bergegas menampilkan foto-foto para ladies.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalteng Kombes Pol Asep Taufik melalui Kasubdit Ekonomi Khusus AKBP Budhi Rochmat, mengatakan, aktifitas ini sudah berlangsung selama enam bulan terakhir. Andi juga mendapatkan fee atas bisnis sampingannya itu.

"Jadi modusnya lewat facebook. Begitu ada yang berminat, dia menampilkan foto. Biaya dalam short time minimal Rp1,5 juta. Sedangkan paling mahal mencapai Rp3 juta," kata AKBP Budhi Rochmat, Senin (3/10/2016).

Harga bervariasi itu tergantung jenis dan kemolekan wajah serta bodi para gadis muda yang diperdagangkan. Dari usahanya itu, jika laku Rp1,5 juta, maka Andi mendapatkan keuntungan sebesar Rp500.000. Sisanya untuk sang gadis.

Dalam setiap aksinya, Andi langsung mengantar gadis pilihan konsumen ke suatu tempat berdasarkan pesanan. Bisa di hotel dan lain sebagainya. Namun dalam kasus ini, Andi terungkap di Swess-Belhotel Danum, Palangka Raya.

"Pada saat ditangkap dia sedang menunggu. Jadi memang Andi selalu menunggu ketika perempuan di-booking. Begitu selesai, langsung bayar," ungkapnya.

Menurutnya Rochmat, ada enam foto gadis yang biasa dipajang Andi di facebook. Namun apabila konsumen membutuhkan wanita lain seperti anak di bawah umur, Andi mengaku siap mencarikan.

Sementara dalam kasus ini, polisi mengamankan dua orang korban berinisial VM, 18, pekerja salon asal Tangkiling yang tinggal di barakan, Jalan Pangeran Samudra, dan HN, 17, warga Jalan Katingan, Palangka Raya. Untuk HN merupakan gadis yang baru lulus SMA.

"Ada kemungkinan, pelajar dan mahasiswa. Germonya cuma satu orang (Andi) tidak ada melibatkan orang lain. Dia mengenal para ladies melalui pertemanan facebook," tutur Budhi.

Tidak hanya itu saja, Andi biasanya juga menyiapkan ladies karaoke di sebuah studio di Metos. Disitu, dia juga mendapatkan fee. Dalam satu jam, ladies karaoke dapat bayaran Rp150.000. Dari bayaran itu, Andi mendapatkan fee sebesar Rp 50.000 (BUDI YULIANTO/m)

Berita Terbaru