Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Diduga Gunakan BOS dan BOSDA Fiktif, Kepsek SDN 3 Melayu Diminta Ganti

  • Oleh Ramadani
  • 06 Oktober 2016 - 15:47 WIB

BORNEONEWS, MUARA TEWEH -  Orang tua murid dan hampir semua guru di SDN 3 Melayu mengharapkan agar kepala sekolah yakni Loberman S Pd dapat diganti atau diberhentikan. Pasalnya tidak ada kemajuan terhadap perkembangan sekolah maupun murid serta tidak transparannya penggunaan dana BOS dan BOSDA.

Menurut salah satu guru disekolah tersebut yang tidak ingin namanya dipublikasikan mengatakan bahwa, kepala SDN 3 Melayu saat ini tidak membuat kemajuan sekolah bahkan malah membuat kemajuan sekolah banyak menurun.

'Karena kurang bahkan tidak ada kegiatan yang membuat banyak anak-anak kurang ada minat untuk masuk ke sekolah ini dan juga bahkan ada murid yang pindah sekolah, saat ini hanya ada sekitar 144 murid saja yang ada di sekolah in,i' ujarnya kepada Borneo News, saat ditemui di SDN 3 Melayu.

Selain itu juga, dana BOS dan BOSDA yang diterima oleh sekolah tidak diketahui oleh bendahara maupun guru-guru yang ada, bahkan penggunaan dana tersebut digunakan akan tetapi dengan penggunaan fiktif.

'Dana BOS harusnya dapat mendukung kegiatan belajar mengajar disekolah dan juga membantu anak untuk tetap bersekolah. Akan tetapi penggunaan dana tersebut digunakan untuk keperluan pribadi, bahkan untuk pemasangan wifi sekolah, kepala sekolah malah membuat data fiktif. Dimana pemasangan Wifi yang jelasnya gratis malah dibuat biaya oleh kepala sekolah dengan menggunakan dana BOS. Bahkan pembayaran iuran bulanan Wifi yang dipasang tidak dibayar, dan saat ini wifi sekolah tidak berfungsi,' jelasnya.

Selain itu juga, dana bantuan untuk anak miskin juga tidak ada. Padahal tahun-tahun sebelumnya terdapat bantuan tersebut. Banyak kegiatan dan bahkan keperluan sekolah yang menggunakan uang pribadi guru seperti fotocopy buku dan kegiatan lainnya.

' Para guru telah melaporkan hal ini ke UPTD, namun tidak ada respon, hanya dilakukan pembinaan akan tetapi pembinaan tersebut tidak jelas,' ungkapnya.

Dari Pantauan Media ini di sekolah, SDN 3 Melayu yang berada di tengah kota Muara Teweh hanya terdapat tujuh kelas dengan 144 murid, serta sembilan orang guru yang hampir semuanya meminta penggantian kepala sekolah.(DN/*)

Berita Terbaru