Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hujan Semalaman, Ruas Jalan Menuju Desa Talingke Rusak Berat

  • Oleh Abdul Gofur
  • 10 Oktober 2016 - 14:35 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Curah hujan tinggi akhir-akhir ini, menyebabkan sejumlah ruas jalan terutama yang belum diaspal mengalami kerusakan. Jalan menjadi becek, sehingga menjadi seperti kubangan kerbau. Bahkan akibat hujan semalaman, Sabtu (8/10/2016) malam hingga Minggu (9/10/2016) siang menyebabkan ruas jalan menuju Desa Talingke, Kecamatan Tasik Payawan rusak berat.

Ruas jalan yang hancur banyak kubangan seperti bubur itu sepanjang sekitar satu kilometer. Jalan itu untuk menghubungkan ruas jalan menuju muara Jalan Kereng Pangi - Baun Bango. Akibat ruas jalan yang rusak parah ini menyebabkan warga Desa Talingke mengaku kesulitan jika hendak menuju UPT Hiang Bana atau Petak Bahandang Ibukota Kecamatan Tasik Payawan maupun ke Kereng Pangi dan juga daerah lainnya.

"Sekarang kendaraan roda empat tidak bisa masuk sampai ke Desa Talingke, sebab jalannya hancur, sementara sepeda motor juga sangat sulit melintasi kubangan di jalan yang rusak itu," sebut Suhardi salah seorang warga Desa Talingke, Minggu (9/10/2016).

Menurutnya, jalan desanya yang rusak berat ini sepanjang sekitar satu kilo meter. "Sebenarnya kalau diurug pakai pasir atau batu kerikil mungkin tidak parah seperti ini, soalnya jalan ini timbunan tanah liat, dan saat kena hujan ditambah sering dilewati kendaraan akhirnya seperti bubur ini," sebutnya.

Suhardi mengaku jika intensitas hujan kedepannya masih tinggi, maka diprediksi warga desanya akan terisolasi. Pasalnya seperti tahun 2015 lalu jalan menuju desanya kebanjiran sepanjang sekitar satu kilometer.

"Kalau Sungai Katingan meluap, pasti jalan yang menuju muara jalan Kereng Pangi - Baun Bango sepanjang sekilo itu akan kembali kebanjiran," sebutnya. 

Ruas jalan itu, sebutnya adalah peninggalan proyek pembangunan jalan dari muara Jalan Kereng Pangi - Baun Bangu menuju Desa Talingke sepanjang 6 Km pada tahun anggaran 2014.

Saat itu kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan jalan itu, akibarnya setiap tahun ruas jalan sepanjang sekilo yang belum sempat tersentuh penimbunan ini terus kebanjiran pada musim penghujan.

"Ini sudah ada beberapa warga menyiapkan fery kelotok modifikasi untuk mengantisipasi kalau jalan sepanjang satu kilo itu kebanjiran, sebab sekarang air Sungai Katingan sudah mulai pasang," imbuhnya.

Julkarnaen, warga Talingke lainnya berharap pemerintah daerah dapat menganggarkan perbaikan ruas jalan menuju desanya itu. "Kita selaku warga Talingke kalau sudah musim penghujan ini selalu was-was, karena kalau air sungai sudah pasang nanti maka biasanya jalan akan terendam, dan untuk bepergian sepeda motor kita naikkan fery modifikasi itu tentu kita harus bayar dua kali pergi pulang. Dan kalau sehari saja kita dua kali bepergian berarti harus membayar sewa fery sebanyak 4 kali," keluhnya. (ABDUL GOFUR/N).

Berita Terbaru