BORNEONEWS, Jakarta - Lima penari membawakan tarian khas Betawi Nandak Ganjen. menyambut wartawan dalam acara Welcoming Dinner Temu Wartawan Daerah yang diselenggarakan Bank Indonesia, di Ruang Chandra, Gedung Kebon Sirih, Bank Indonesia, Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2016).  Sembari menikmati sajian makan malam, para awak media yang hadir mengenakan baju batik ini juga disuguhkan lagu-lagu daerah dalam alunan musik gambang kromo yang mengalun indah.

Nandak artinya goyangan, sedangkan ganjen artinya genit. Jadi tari ini melambangkan kegenitan anak remaja Betawi yang menginjak masa puber yaitu usia 12-15 tahun. Tarian ini menggambarkan kelincahan anak-anak remaja dalam kehidupannya yang masih polos dan sederhana.

Direktur Departemen Komunikasi BI, Argonas Hutabarat saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan, pelatihan ini difokuskan pada tiga fungsi utama BI yaitu menjaga stabilitas moneter, kebijakan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah, serta makro frudensial.

"Tujuannya, adanya kesamaan persepsi antara Bank Indonesia yang membuat kebijakan dengan cara wartawan menjelaskannya kepada masyarakat. Artinya kita berharap kualitas penulisan wartawan ekonomi dapat menyampaikan istilah-istilah ekonomi dengan lebih sederhana kepada masyarakat," ucapnya saat diwawancarai usai membuka kegiatan.

Sementara itu Andi Wiyana, Deputi Direktur Departemen Komunikasi dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan ini diikuti 224 wartawan dari 24 kota dari wilayah Pulau Kalimantan, Sumatera, Papua dan Nusa Tenggara.

"Pelatihan ini melibatkan seluruh wartawan daerah di seluruh provinsi Tanah Air. Awalnya mau kita adakan sekalian tapi setelah kita hitung-hitung ternyata banyak sekali sehingga kita putuskan pelaksanaan pelatihan dibagi dua dan ini adalah session kedua. Session pertama sudah kita laksanakan tanggal 2-5 Oktober kemarin untuk daerah Pulau Jawa, Sulawesi, dan Bali," ungkap Andi. (TESTI PRISCILLA/N).