BORNEONEWS, Jakarta - Kemenpora menyelenggarakan Expo Karya Kreatif Kuliner Pemuda bertema Menyatukan Makanan dan Jajanan Nusantara Karya Pemuda Kreatif,  di Hall C3, JI EXPO Kemayoran, Jakarta, 7-9  Oktober 2016. Acara ini digelar dalam rangka menyemarakkan perhelatan The 6th TAFISA World Sport  For All Games 2016.

 'Kegiatan ini dilaksanakan berbarengan dengan pameran pada Tafisa Games 2016. Hal ini memberi dampak yang sangat baik, karena pengunjung pameran menjadi beragam dari masyarakat umum. Dengan demikian karya kreatif kuliner pemuda menjadi dikenal publik dengan segmen lebih luas. Di sisi lain juga melengkapi pameran Tafisa, yang tidak hanya terdiri dari expo alat-alat olahraga, namun juga ada kulinernya, dan lainnya,' ungkap Asdep Peningkatan Kreativitas Kemenpora, Eni Budi Sri Haryani dalam rilis Kemenpora, yang diterima Senin (10/10/2016).

Ajang tersebut sekaligus memberi apresiasi terhadap karya-karya kreataif pemuda khususnya di bidang kuliner. Produk-produk kuliner yang dipamerkan, karya kreatif pemuda (usia 16-30 tahun). Yaitu, Pempek Shinta, Pempek Hitam, Lapis Talas Bogor Sangkuriang, Andess Cokelat, Beuki Snack, Rumah Abon, Bandeng Presto Melati dan Wildan Baby Fish.

Eni bangga dengan antusiasme masyarakat terhadap Expo Karya Kreatif Kuliner Pemuda yang digelar. Itu terlihat dari  banyaknya pengunjung yang singgah dan melihat expo kuliner pemuda ini. Tanggapan masyarakat yang cukup baik juga tertangkap dari pernyataan beberapa pengunjung. Misalnya ada yang mengatakan, "ternyata Kemenpora mengurus kreativitas kuliner pemuda juga ya dan tidak hanya mengurus olahraga."

 Menurut Eni, para pemuda yang memiliki minat terhadap kuliner, juga antusias dan mereka ingin berkomunikasi lebih lanjut dengan Kemenpora, khususnya Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda. Ada juga pihak yang singgah melihat stand expo dengan tujuan ingin membantu mengembangkan karya kretaif kuliner pemuda ini.

Eni Budi Sri Haryani menegaskan, pembangunan pemuda diyakini akan tepat dan cepat hasilnya, apabila dimulai dari sisi potensinya, yaitu kreativitasnya, selain harus memperhatikan kelompok usia. Sebab, pemuda memiliki kemampuan kreatif untuk mengolah potensi sumber daya menjadi produk/jasa kreatif, yang mampu dinikmati secara universal. Karya kreatif pemuda tersebut, diharapkan dapat mendorong kemandirian pemuda dan mendorong kemandirian ekonomi bangsa.

Expo Kuliner ini memamerkan produk-produk kreatif yang bisa kita lihat dan nikmati, sesungguhnya juga menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki para pemuda Indonesia, untuk dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional. Pameran ini juga merupakan rangkaian 'Menuju Gerakan Nasional Pemuda Keratif'.

'Dengan diselenggarakannya pameran ini diharapkan akan dapat meningkatkan kemandirian dan daya saing pemuda Indonesia untuk terus berkreasi dan berkarya di bidang Kuliner. Kegiatan pameran ini diharapkan dapat menjadi wadah para insan kreatif muda dalam mempromosikan dan mengembangkan karya kreatif kuliner, serta pikiran-pikiran kreatif utamanya bidang kuliner,' tambah Eni.

Dalam upaya meningkatkan kreativitas pemuda, lanjut Eni, pemerintah juga akan terus memberikan wadah gelar karya kreatif kuliner pemuda di Bandung, 14 Oktober 2016. Ajang ini berupa Festival Food Truck karya kuliner pemuda, yang rencananya dihadiri anggota Komisi X DPR RI. 

 Di samping itu, Kemenpora juga memberikan bantuan fasilitasi kegiatan terhadap komunitas kuliner pemuda dan juga pemuda perorangan yang memiliki karya kreatif kuliner dan perlu dikembangkan. Kemenpora menjanjikan, workshop dan pelatihan-pelatihan yang sesuai dan dibutuhkan, serta mempertemukan dengan pihak yang bisa mengangkat karya kretaif kuliner tersebut menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing pemuda. (KEMENPORA/N).