Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Kotawaringin Timur Bungkam Terkait Konflik PT HSL dengan Warga

  • Oleh Rafiuddin
  • 11 Oktober 2016 - 14:27 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memilih bungkam terkait konflik antara perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Hutan Sawit Lestari (HSL), dengan warga. PT HSL, yang beroperasi di Kecamatan Tualan Hulu berkonflik dengan warga yang berujung pada penangkapan delapan warga dan pengerusakan kantor perusahaan tersebut.

'Nanti, nanti saja,' ujar Sekretaris Daerah Kotim, Putu Sudarsana kepada wartawan yang mencoba mengikutinya, Senin (10/10/2016), usai menggelar pertemuan dengan Ketua DPRD Kotim, Jhon Krisli.

Seperti diketahui, Sabtu (8/10/2016), warga menduduki lahan mereka, dan menuntut perusahaan segera mengeluarkan mereka dari keanggotaan koperasi, karena ingin mengelola lahan mereka secara pribadi. Mereka juga meminta agar PT HSL mencarikan solusi serta mengaudit Koperasi Petak Sambuyan. Namun hal ini belum mendapat respon dari PT HSL. Sehingga pada Minggu (9/10/2016) warga memanen buah secara massal karena dirasa koperasi setempat belum memenuhi hak-hak mereka.

Saat itu, pukul 16.00 WIB, delapan warga ditangkap oleh sekelompok orang bersenjata lengkap yang diduga adalah aparat kepolisian. Buntut dari penangkapan itu juga, memancing emosi warga. Sekitar 100 warga merusak kantor PT HSL sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu (9/10/2016) malam.

'Perusakan itu dipicu penculikan delapan warga desa oleh sekelompok orang bersenjata api yang diduga aparat kepolisian,' kata Aldi, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tanjung Jorong.

Warga sempat menduduki kantor PT HSL, mereka menuntut pembebasan delapan rekan mereka yang dibawa ke Polsek Parenggean. Dari delapan warga yang diculik orang bersenjata api itu, empat di antaranya disekap di kantor perusahaan sawit PT HSL, dan empat orang lainnya dibawa ke Polsek Parenggean.

'Delapan rekan kami yang diculik oleh sekelompok orang bersenjata api, Minggu (9/10/2016) malam telah dibebaskan. Warga telah kembali ke rumah masing-masing," terangnya.

Aldi mengatakan, kantor PT HSL yang sempat dirusak dan diduduki warga, sekarang dijaga ketat oleh puluhan aparat dari satuan Brimob. 'Informasi yang kita terima kantor PT HSL tersebut sekarang dijaga ketat 30 anggota Brimob.'

Kapolres Kotim, AKBP Hendra Wirawan melalui Kabag Ops Polres Kotim, M Ali Akbar mengatakan, semua warga sudah dikembalikan. Masalah ini, kata dia,  merupakan kisruh antara koperasi dan anggotanya, bukan perusahaan setempat. 'Semua warga sudah dikembalikan dan masalah ini harus diluruskan bahwa masalah koperasi dan anggota koperasi,' ungkap Ali singkat. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru