Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Segera Surati 12 Kabupaten Nihil BNNK

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 11 Oktober 2016 - 06:36 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran sangat mendukung kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalteng. Bahkan ia menawari Kepala BNNP Kalteng Kombes Sumirat Dwiyanto untuk mengajukan apa  saja yang dibutuhkan untuk kelancaran tugas dan operasional yang bisa dipenuhi pemerintah provinsi (Pemprov).

Penekanan itu disampaikan gubernur muda ini saat berkunjung ke Kantor BNNP di Jalan Tangkasiang, Senin (10/10/2016). Gubernur juga siap menyurati kepada kepala daerah di 12 kabupaten di Kalimantan Tengah yang belum ada kantor BNN kabupaten. Karena berdasarkan keluhan Kombes Sumirat dalam pertemuan tersebut hanya ada dua daerah yang ada BNNK.

'Tinggal yang 12 kabupaten ini yang belum ada kantor BNNK, kita instruksikan agar ada. Kita surati segera bupatinya, supaya ada anggaran dari kabupaten masing-masing, juga meminta agar membantu meminjamkan kantor yang tidak dipakai, juga kendaraan operasional yang tidak dipakai,' kata Gubernur Sugianto.

"Ini karena berdasarkan laporan Kepala BNNP tadi, cuma dua daerah yang sudah terbentuk BNNK, yaitu Kota Palangka Raya dan Kotawaringin Barat. Yang lainnya belum. Kita juga akan bantu apa yang mereka butuhkan tapi kurang, misalnya test kit urine, mobil operasional, pegawai, dan sebagainya. Intinya kita dukung full,' tandas dia.

Kepada pejabat yang baru menjabat lima hari itu, gubernur mengatakan dari awal menjabat ia sudah langsung tancap gas mengobarkan perang terhadap peredaran narkoba di Bumi Tambun Bungai ini. Bahkan terus mengultimatum tembak di tempat bagi bandar narkoba. Menurut dia, generasi penerus di Kalteng harus diselamatkan. 

Dalam kesempatan sebelumnya, Kombes Sumirat mengungkapkan keprihatinannya atas peredaran narkoba di Kalteng. Namun keterbatasan yang ada saat ini membuat 'kencang' dalam operasi berantas narkoba. Di antaranya, seluruh personel baik di BNNP dan dua BNNK yang ada saat ini tidak sampai berjumlah 100 orang.

Karena itu ia berharap ada dukungan pasokan SDM baik dari pemprov maupun Polri. Kedua, selain keterbatasan jumlah SDM juga persoalan anggaran dan kendaraan operasional. Misalnya test pack untuk tes urin. Ketiga, kekurangan gedung untuk tempat rehabilitasi.

'Saya berharap dukungan terbentuknya 14 BNNK di Kalteng itu terbangun, agar jangkauan tidak terlalu jauh. Dan yang belum ada adalah tempat rehabilitasi, karena selama ini dititip ke RS Jiwa. Nah, pihak keluarga banyak yang tidak mau karena malu dikira sakit jiwa,' katanya.

Ia menambahkan, dari target rawat jalan sebanyak 445 orang, yang terlayani masih 174 orang. Sebabnya antara lain karena memang keterbatasan tempat, juga kesadaran masyarakat untuk berobat dan konseling ke klinik masih rendah. Sementara yang rawat inap mencapai 100 orang. Dari jumlah itu, delapan pecandu dikirim ke Lido, Bogor dan 5 orang dikirim ke Hidayatullah, Bogor. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru