Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Riban Satia: Silakan LPMP Maki-Maki Pemko

  • Oleh Testi Priscilla
  • 18 Oktober 2016 - 13:53 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia mempersilakan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) memaki-maki Pemerintah Kota Palangka Raya. Riban mempersilakan LPMP memaki kinerja Pemko yang membiarkan seseorang yang belum memiliki kompetensi Kepala Sekolah untuk menduduki jabatan tersebut.

"Silakan LPMP maki-maki Pemko. Tapi mau bagaimana lagi, begitulah kondisinya. Saya sebenarnya malu dengan kepala LPMP, Pak Kris, tapi ya mau bagaimana lagi," ungkap Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia dalam Seminar Pendidikan yang digelar Yayasan Indonesia Cerdas Cendikia di Aula Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), Selasa (18/10/2016).

Sementara yang dipersilakan hanya memberikan senyum maklum atas kondisi tersebut. Krisnayadi N Toendan juga didapuk menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan yang pesertanya adalah Kepala Sekolah dan Guru dari tingkat SD hingga SMA di Kota Palangka Raya.

Pernyataan Riban ini menyusul pengakuannya bahwa ada pengangkatan jabatan Kepala Sekolah kepada orang yang belum memiliki diklat kompetensi Kepala Sekolah. Karena itulah ia mempersilakan Krisnayadi N Toendan, Kepala LPMP untuk memaki hal tersebut.

"Lha memang nyata begitu, kok. Kita susah mencari orang untuk menjadi Kepala Sekolah, ya tidak bisa. Makanya kemarin saya dengan Pak Wakil dan Kadisdik bicara bagaimana untuk mengurai problem kita ini," tuturnya selagi menyampaikan Keynote Speak.

Riban mengaku memang ada orang yang memenuhi kompetensi ini namun secara fisik dan kesehatan terganggu.

"Apakah itu bisa menjadi kepala sekolah yang, mohon maaf, kalau fisiknya terganggu itu kan dari segi penampilan kurang. Menurut saya untuk jadi kepala sekolah itu, mohon maaf, walaupun tidak cerdas tapi harus pintar," pungkasnya.

Kecerdasan menurutnya bisa membuat seseorang lulus ujian dengan mudah dan dengan nilai yang memuaskan. Namun orang yang pintar ia tidak memiliki kemampuan untuk mencapai nilai maksimal namun ia berusaha untuk mencapai target tersebut dengan kerja keras.

"Orang-orang seperti ini yang kita butuhkan. Seperti saya kan tidak pintar-pintar amat tapi saya bisa lulus ujian," timbal Riban yang disambut tepukan meriah 250 peserta yang hadir.

Sementara Krisnayadi tidak mempermasalahkan hal ini namun setiap Kepala Sekolah yang sudah dipilih harus tetap mengikuti uji kompetensi.

"Dipilih dulu boleh dari guru-guru yang memiliki pengalaman dan potensi terbaik untuk mendapatkan tugas sebagai Kepsek tapi setelah itu harus tetap mengikuti seleksi akademik calon kepala sekolah yang diisi penilaian potensi kepemimpinan dan berbagai tes tertulis dan wawancara," jelas Kepala LPMP ini. (TESTI PRISCILLA/N).

Berita Terbaru