Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lembaga Kolaborasi Rotan se Indonesia Tanam Rotan di Katingan

  • Oleh Abdul Gofur
  • 26 Oktober 2016 - 15:03 WIB

BORNEONEWS, KASONGAN --  Lembaga Kolaborasi Rotan Ramah Lingkungan hulu dan hilir se- Indonesia melakukan penanaman rotan di Desa Tumbang Liting Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan.

Penanaman bibit rotan ini dilakukan untuk memancing pangsa pasar kerajinan rotan ini, terutama dari luar negeri. Ketua lembaga kolaborasi rotan ramah lingkungan Provinsi Kalteng, Sarwepin menuturkan jika acara penanaman rotan di Desa Tumbang Liting itu dilakukan karena desa ini adalah merupakan penghasil rotan di Kasongan.

"Masyarakat Desa Tumbang Liting ini sebelumnya membuat demplot bibit rotan, dan hari ini dilakukan penanaman. Acara itu  disaksikan oleh rekan-rekan dari Lembaga Kolaborasi Rotan ramah lingkungan di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Aceh, Medan, Cirebon, Surabaya, Kalimantan dan Palu," sebut Ketua Lembaga Kolaborasi Rotan Ramah Lingkungan Kalteng, Sarwepin.

Sarwepin mengatakan,  ke depan lembaga ini bakal mengembangkan demplot-demplot tanaman rotan ini.

"Sebab pengusaha rotan luar negeri sekarang minta syarat bahwa rotan yang mereka beli dari hasil budidaya. Makanya mulai sekarang kita galakkan demplot rotan ini mulai dari Katingan yang merupakan penghasil rotan terbesar di Kalteng," sebutnya.

Kepala Desa Tumbang Liting, Didi menyambut baik dengan kedatangan puluhan anggota lembaga kolaborasi rotan ramah lingkungan se Indonesia itu.

"Dulu tanaman rotan ini merupakan urat nadi warga desa kami khususnya dan umumnya Kabupaten Katingan dan Kalteng. Akan tetapi lambat laun harga rotan ini menjadi murah, dan sekarang harga per kwintalnya tidak sampai Rp100 ribu," ujarnya.

Wakil Bupati Sakariyas yang hadir pada kesempatan itu berharap kedatangan Lembaga Kolaborasi Rotan Ramah Lingkungan ini ke daerahnya bisa membawa asa khususnya kepada para pemilik/petani rotan di daerahnya.

"Dari 13 wilayah kecamatan yang ada, semuanya memiliki tanaman atau kebun rotan ini, tapi sejak beberapa tahun terakhir rotan sudah tidak bisa diandalkan lagi karena harganya terus anjlok," katanya.

Dengan adanya kunjungan tersebut, Wabup Sakariyas berharap mereka bisa memperjuangkan untuk kembali menaikkan harga rotan mentah/asalan ini.   (GP/*)

Berita Terbaru