Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Mahasiswa Mancanegara Terpesona Suara Gamelan di UMK

  • Oleh Budi Baskoro
  • 29 Oktober 2016 - 17:07 WIB

BORNEONEWS, Kudus - Suara merdu dari alat musik gamelan milik Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), di Universitas Muria Kudus (UMK), menarik perhatian 61 mahasiswa dari berbagai negara peserta Muria Cultural Program (MCP). MCP 2016 diselenggarakan kampus swasta terbesar di Pantura Timur Jawa Tengah itu, 27-30 Oktober 2016.

Dalam rilis yang diterima Borneonews, Sabtu (29/10/2016), disebutkan, suara merdu dari alat musik gamelan itu, terdiri atas Kendhang, Demung, Saron, Peking, Bonang, Gong, Slenthem, Kethuk dan Kenong, Gender, dan Gambang. Paduan suara yang dihasilkan begitu memesona 61 mahasiswa yang terdiri atas 17 dari Indonesia dan 44 lainnya dari berbagai negara.

Diiringi lagu Gambang Suling dan Cublak-cublak Suweng, semua peserta MCP nampak tak sabar berlatih dan memainkan gamelan. Mereka mendapat bimbingan, dan arahan para mahasiswa PGSD dan dosen pembimbing seni karawitan di kampus tersebut.

"Gamelan ini alat musik yang menarik, tetapi memainkannya sangat sulit," ujar Pinja Kiira Linnea, mahasiswa asal Finlandia yang diamini Nigin Kohistasni dari Afganistan. Keduanya dan para mahasiswa lain pun sangat antusias berlatih gamelan pada kegiatan MCP.

Pinja sangat senang mengikuti MCP yang didanai Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui dana hibah penguatan Kantor Urusan Internasional (KUI) dan didukung Yayasan Pembina (YP.) UMK, Passage to ASEAN (P2A) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

"Saya senang mengikuti acara Muria Cultural Program ini. Sebab, acaranya unik, menarik, dan pesertanya banyak sari berbagai negara, sehingga semakin menambah relasi internasional," paparnya dalam acara yang dibuka Rektor UMK, Dr. Suparnyo SH. MS. itu.

Ungkapan senang bisa mengikuti kegiatan MCP yang diselenggarakan UMK, ini juga sisampaikan Yassir Ahmed, mahasiswa asal Sudan. "Ini pertama kali perjalanan saya ke Kudus. Ternyata Kudus kaya akan budaya dan orangnya juga ramah."

Sebagai pelengkap dari pelatihan gamelan itu, peserta MCP pun mendapatkan pelatihan bahasa Jawa dialek Kudus yang disampaikan oleh Much Arsyad Fardani M.Pd. "Bahasa Jawa dalam beberapa variasi dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar dialek, yaitu dialek bagian Barat, Tengah, dan Timur."

Dalam proses pengenalan Bahasa Jawa itu, para peserta pun diajak aktif mengucapkan berbagai kata, seperti Ceblok, digudak, jengen, lamuk, odak ndan deh yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris agar para mahasiswa asing memahami maknanya.

Mahasiswa asing dalam MCP ini, berasal dari Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Finlandia, Afghanistan, Tanzania, Sierra Leonean, Chili, Jordania, Sudan, Rwanda. 

Dari Indonesia, selain UMK sebagai tuan rumah, dari Undip, UGM, Unair, Unwahas Semarang, Unisnu Jepara, Stisip Amal Ilmiah Yapis Wamena Papua, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Darussalam Gontor. Juga ada dari IKIP PGRI Pontianak, Universitas Tidar Magelang, Unissula, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, dan Universitas Muhammadiyah Malang. (HUMAS UMK/N).

Berita Terbaru