Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hj Masyuni Nenek Pramuka Tertua di Kapuas

  • Oleh Sri Hayati
  • 04 November 2016 - 07:00 WIB

BIORNEONEWS, Kuala Kapuas - Siapa sangka, nenek yang duduk di barisan paling belakang berpakaian Pramuka, di antara undangan yang hadir dalam acara Raimuna dan Hari Pramuka ke 55 yang berlangsung, di Lapangan Stadion Panunjung Tarung Kapuas, ternyata adalah mantan anggota Praja Muda Karana (Pramuka) tertua di Kabupaten Kapuas. Semasa remajanya, nenek ini sudah menjadi anggota Pramuka pada era tahun 1965 an.

Dialah Hj Masyuni AR kini berumur 75 tahun. Kondisi nenek tersebut tampak segar, tanpa memakai kacamata dan dia berjalan tanpa bantuan apapun (seperti tongkat) serta pendengarannya normal layaknya manusia yang lain.

Hj Masyuni bercerita bahwa ia mulai menjadi anggota Pramuka (dulu disebut Kepanduan) sekitar tahun 1965 an. Saat itu jumlah anggota Pramuka bisa dihitung dengan jari dan di era Presiden Sukarno saat itu, Pramuka banyak menjadi cibiran orang. Apalagi Pramuka putri. Pramuka sering disebut orang tak mempunyai gaji dan kurang kerjaan.

Namun perempuan kelahiran Kapuas ini tetap tegar menjalankan aktivitasnya sebagai Pramuka tanpa menyerah sedikitpun. Hingga akhirnya dipercaya sebagai anggota Pramuka Penegak atau Pandega. Seiring berjalannya waktu, tepatnya tahun 1970 an, Hj

Masyuni menjadi PNS di salah satu instansi di Kota Kuala Kapuas. Namun walaupun sebagai PNS, dia tetap menjadi seorang anggota Pramuka dan seorang ibu rumah tangga, yang mana masa itu jumlah Pramuka putri lebih sedikit dibanding dengan jumlah Pramuka pria. Para orangtua yang tidak mengerti tentang Pramuka banyak melarang anak-anaknya menjadi anggota Pramuka.

Dari pengalaman sebagai anggota Pramuka, nenek ini sering mengikuti acara Jambore Nasional di luar Kalteng. Namun yang dia ingat lebih 10, seperti Provinsi di Jawa, Sumatra maupun Sulawesia dia ikuti, hingga di era tahun 1980 dan 1990 an, nenek ini dipercaya menjadi Pramuka Pembina, Pelatih sampai Instruktur, hingga beberapa penghargaan diterimanya oleh Gubernur maupun Bupati Kapuas.

Ditanya suka dukanya menjadi seorang Pramuka, nenek ini bercerita dan menarik kembali pengalamannya tahun 70 an bahwa dia bersama pramuka yang lain sering disiram air oleh orang-orang yang tidak faham tentang Pramuka."Masyarakat menyiram air khusus kepada Pramuka putri. Mereka bilang menjadi Pramuka putri hanya ingin kawin saja,"ungkap nenek berputra 3 yang sekarang tinggal di Jalan Tambun Bungai Kapuas.

Dengan peringatan Hari Pramuka ke 55, dia berpesan agar Pramuka sebagai generasi muda tetap bersemangat, pantang menyerah dan terus kejar cita-cita yang setinggi langit. Usai acara, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyempatkan diri menghampiri Hj Masyuni sambil mencium tangan serta berfoto bersama."Ini bunda saya,"ucap gubernur sambil menunjuk Hj Masyuni sekaligus berfoto bersama. (SRI HAYATI/m) 

Berita Terbaru