Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pahlawan = Orang Baik

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 11 November 2016 - 21:01 WIB

SEBUAH kedai kopi di Kota Palangka Raya punya hajatan menarik. Tepat di Hari Pahlawan 10 November. Hajatannya adalah, memberikan penghargaan kepada para pemrakarsa, para inisiator, para inovator, para motivator, dan para pelopor. 

Gagasan pemilik kedai kopi ini sederhana.  Yaitu memberi penghargaan sebagai 'pahlawan' kepada orang-orang tertentu yang telah nyata berkarya.  Karya   mereka bermanfaat bagi orang lain. 

Harus kita akui, inilah ide segar. Harus kita akui, inilah cara konkrit  berbuat baik. Harus kita akui, inilah cara cerdas untuk melihat hal-hal yang selama ini tidak kita pikirkan. Inilah cara paling nyata mengangkat hal-hal positif yang selama ini kita lupakan, kita abaikan.

Pemilik kedai kopi ini, yang ternyata  masih anak muda ini, sungguh membuka mata kita. Sungguh menggugah kesadaran kita. Yaitu kesadaran untuk mencari makna apa arti 'pahlawan' yang sesungguhnya bagi kehidupan.

Secara harafiah, pahlawan kita mengerti dan personifikasi sebagai sosok dan tokoh yang membebaskan bumi Kalimantan dari cengkeraman penjajah Belanda.  Pertumpahan darah dengan kaum penjajah berlangsung sangat lama.  Mulai dari era Kesultanan Banjar, Kotawaringin hingga perang kemerdekaan di penghujung tahun 1940-an.

Sebagian kecil dari para pejuang ini, masih ada sampai saat ini. Tapi lihatlah, hidup mereka kini tak terurus.  Di hari tua mereka, tak terpelihara bahkan dilupakan oleh negara. Oleh kita semua. 

Kedai kopi tadi mengingatkan kita, bahwa ada orang-orang yang berpretasi, ada orang-orang yang berbuat baik. Ada orang-orang yang berbuat nyata kepada  masyarakat di sekitarnya. Kegiatannya diberi nama : 'Bhakti Kami Indonesia.'

Ada enam orang yang diberi penghargaan.  Diantaranya Ramince seorang Penggiat Budaya Asli Lokal, Pasaribu (Penggiat dan Tokoh Musik), Syaer Sua (Maestro Budaya dan Seni).

Kemudian Komunitas Ransel Buku (Penggiat Pendidikan Masyarakat  Lokal,  Palangka Raya Clean Action (Komunitas Peduli Lingkungan Hidup) dan Relindo (Sukarelawan Pejuang Kemanusiaan).

Kegiatan kedai kopi ini, sungguh telah menempatkan  orang-orang yang dilupakan, bahkan diabaikan, menjadi sangat berarti. 

Berita Terbaru