Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sungai Barito Kembali Menelan Korban Balita

  • Oleh Supri Adi
  • 21 November 2016 - 13:57 WIB

BORNEONEWS, Puruk Cahu - Sungai Barito yang membelah Kabupaten Murung Raya, kembali menelan korban balita, Minggu (20/11/2016) malam. Sebelumnya, Selasa (15/11/2016), bayi berusia bayi 8 bulan hilang di Sungai Barito, wilayah Desa Muara Bumban, Kecamatan Murung.

Adalah Sifa (5), asal Desa Banao, Kecamatan Lahei Barat, Kabupaten Barito Utara, terjatuh dan tenggelam di salah satu penginapan terapung di Kelurahan Beriwit, Kota Puruk Cahu, Minggu malam.

Beben, salah satu warga yang tinggal sekitar penginapan terapung tersebut mengatakan, sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi kegaduhan di lokasi penginapan. Pasalnya, seorang perempuan mengaku kehilangan anaknya yang baru berusia 5 tahun.

"Salah seorang wanita bernama Ita, berusia 35 tahun mengaku kehilangan anaknya saat bermain di lingkungan penginapan terapung tersebut," ungkap Beben, ketika dikonfirmasi, Senin (21/11/2016).

Setelah dinyatakan jatuh serta hilang di Sungai Barito, petugas kepolisian, dibantu anggota BPBD Murung Raya, serta warga sekitar melakukan pencarian sampai Senin (21/11/2016), pukul 02.00 dini hari.

Sementara itu Kepala Bidang Kedarutan dan Logistik BPDB Mura, Hajian ketika dikonfirmasi di lokasi hilangnya balita berjenis kelamin perempuan tersebut mengatakan pihak BPBD, sudah berusaha mencari sejak  menerima laporan tentang musibah tersebut.

"Sejak malam pertama kali ada laporan sampai hari ini (Senin) kami menerjunkan tidak kurang 15 orang petugas serta didukung dengan perahu karet untuk mencari keberadaan jasad balita tersebut," jelasnya.

Menurut Hajian, berdasar keterangan ibu korban, mereka bermalam di penginapan terapung tersebut, karena ingin ke Desa Malasan, Kecamatan Murung untuk menghadiri acara keluarga.

"Minggu (20/11) sore mereka berdua sampai di Kota Puruk Cahu, menumpang perahu mesin motor dan menginap di Penginapan terapung Citra Ayu. Entah karena kurang pengawasan atau apa, balita tersebut sampai jatuh tenggelam," tambah Hajian.

Menurut Hajian, saat terjatuhnya balita tersebut, ada saksi yang melihat dan berupaya menolong korban dengan cara menceburkan diri. Tetapi, karena sang penolong, tidak bisa berenang, ditambah arus sungai yang kuat, korban balita tersebut luput dari pertolongan. 

"Yang menolong tersebut juga orang yang menginap di penginapan terapung tersebut," jelasnya kembali. (SUPRI ADI/N).

Berita Terbaru