BORNEONEWS, Palangka Raya ' Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) menyinggung persoalan isu nasional yang memanas hingga kini. Ia menungungkapkan kemungkinan besar adanya agenda terselubung di balik aksi 2 Desember 2016 mendatang di Jakarta, yaitu makar terhadap republik yang dipimpin Presiden Jokowi saat ini.

Ia mengatakan, beberapa kali demo terkait penistaan agama bukan murni karena satu hal tersebut, tetapi hanya pintu masuk. Sehingga ia mensinyalir adanya aksi yang ditunggangi kepentingan elit politik tertentu.

'Ada agenda makar atau penggulingan Presiden yang sah di balik rencana aksi 212 mendatang. Semua kader harus menyaring mana isu yang dibuat elit tertentu dan tidak usah ikut ke Jakarta,' ungkap Setnov saat pelantikan DPD Golkar Kalteng di Palangka Raya.

Dugaan penistaan agama terhadap calon gubernur yang ikut bertanding di Pilgub DKI Jakarta, terang Setnov, harus diserahkan kepada mekanisme hukum yang berlaku, dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Partai Golkar, tandas dia, akan ikut mengawal proses hukum tersebut dan menerima apapun hasilnya.

Ia menekankan, negara ini dibangun atas dasar kebhinekaan. Apapun yang terjadi NKRI adalah menjadi segala galanya bagi Golkar.

'Itu adalah prinsip Golkar dan Golkar terus konsolidasi politik kepada masyarakat dan terus memberi jaminan bahwa pembagunan harus berjalan. Target pertumbuhan ekonomi RI dari 5% naik jadi 6% harus tercapai,' katanya.

'DPD tingkat II Partai Golkar harus tiap bulan lakukan rapat koordinasi dan evaluasi. Sebab selama ini banyak sekali Pengurus Kecamatan yang jabat sampai 6 kali/periode. Padahal mereka sudah tua dan tidak bisa bekerja keras, ini harus direhabilitasi. Kita ganti dengan anak muda. Branding baru kita adalah 'anak muda adalah Golkar dan  Golkar adalah anak muda. Inilah jati diri Golkar sekarang. Kita harus berbenah terus,' perintah Setnov kepada jajarannya memungkasi pembicaraan. (RZ/*)