Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Disdukcapil Kotim Kehabisan Blanko e-KTP, Warga Diminta Bersabar

  • Oleh M. Rifqi
  • 02 Desember 2016 - 21:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotawaringin Timur (Disdukcapil Kotim) kehabisan stok blanko kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dari pusat. Warga yang telah merekam data kependudukan diminta bersabar, karena belum bisa mendapatkan cetakan KTP elektroniknya.

'Blanko e-KTP Insya Allah awal 2017 sudah ada di kabupaten/kota. Persoalan ini adalah masalah nasional yang terjadi di seluruh Indonesia,' kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotim, Marjuki, di Sampit, Jumat (2/12/2016).

Marjuki meminta warga bersabar, karena kemungkinan blanko baru didistribusikan oleh pemerintah pusat awal 2017 mendatang. Namun pihaknya masih menunggu informasi terbaru.

Kebijakan pengadaan blanko e-KTP merupakan kewenangan pemerintah pusat. Jika daerah mengalami kehabisan blanko, harus mengajukan ke pemerintah pusat. Namun kondisinya saat ini, blanko di pusat pun kosong sehingga harus menunggu.

Meski demikian, warga yang ingin memohon pengurusan e-KTP akan tetap dilayani. Bagi yang telah merekam data kependudukan namun kartunya belum diterbitkan, tetap berhak mendapatkan pelayanan publik. Sebab Dinas mengeluarkan kartu tanda penduduk sementara.

KTP sementara berlaku bagi masyarakat yang telah melakukan perekaman data, di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil atau Kantor Kecamatan. Surat berlaku enam bulan sejak diterbitkan.

'Surat keterangan ini menjadi solusi untuk urusan mereka yang mendesak. Intinya kami tidak akan menyusahkan masyarakat tapi memberi solusi,' katanya.

Setelah blanko e-KTP dikirim oleh pusat. Marjuki menjanjikan siap kerja lembur untuk mencetak e-KTP warga yang belum sempat tercetak selama blanko kosong.

'Kitapun siap kerja lembur cetak, agar warga cepat miliki KTPel, sehingga target akhir 2017 capai 95 %,' ucapnya.

Marjuki menghimbau kepada warga Kotim yang hendak mengurus administrasi kependudukan tidak menggunakan jasa calo. Dia berharap warga bisa mengurus sendiri. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru