Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BNN Kalimantan Tengah Ungkap Jaringan Sabu dari Aceh

  • Oleh Budi Yulianto
  • 19 Desember 2016 - 20:11 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah (BNNP Kalteng) mengungkap jaringan peredaran gelap narkoba, sabu, dari Aceh. BNNP mengamankan empat orang dan dua sisanya masuk daftar pencarian orang (DPO).

"Mereka diamankan sepekan lalu, bermula dari Hotel Jelita, Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Barang bukti sebanyak 201 gram sabu ditemukan dalam softex atau pembalut wanita, yang dipakai tersangka perempuan asal Aceh, berinisial RN (43)," kata Kepala BNNP Kalteng, Kombes Pol Sumirat Dwiyanto, di Pangkala Raya, Senin (19/12/2016). 

Selain RN, yang diamankan, SR (34), RS (20), masing-masing asal Aceh, dan CN (22) asal Kabupaten Gunung Mas, Kalteng. Sedangkan dua orang masih DPO, berinisial FE dan NE.

Sumirat menjelaskan, pengungkapan ini bermula setelah pihaknya menerima informasi adanya pengiriman narkoba dari Aceh ke Palangka Raya. Informasi selanjutnya, barang akan lebih dulu melewati wilayah Kalsel. Pihaknya kemudian menggandeng BNNP Kalsel, berikut dilakukan profiling terhadap semua penumpang di Bandara Syamsudin Noor. Tim lalu mengintai dan membuntuti dua orang yang dicurigai sampai Hotel Jelita.

RN dan SR kemudian diamankan. Selanjutnya, tim melakukan control delivery agar narkoba sampai ke pemesan. Tujuan pertama, kepada seseorang yang menunggu di depan Indomart. Di situ, RS diamankan. RS selanjutnya menelepon seorang pemesan barang untuk bertemu di depan Hotel Familia Kayutangi. Dengan strategi ini, tim berhasil mengamankan CN. Dia adalah orang suruhan FE dan NE.

'Namun FE dan NE melarikan diri. Sekarang masih DPO,' ucap Sumirat.

Sementara itu, RN mengaku hanya diperintah seseorang untuk mengantar barang ke Palangka Raya. Saat itu, lanjut dia, posisi sabu sudah tersusun rapi dalam softex dan dia tinggal memakai saja.

RN menyebut, berani mengantar sabu ke Kota Cantik karena mendapat imbalan sebesar Rp5 juta. Dia mengaku baru sekali bertugas sebagai kurir, pengantar sabu. (BUDI YULIANTO/N).

Berita Terbaru