Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Para Kades Merasa Dipingpong Soal Pencairan ADD 2016 Tahap Kelima

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 31 Desember 2016 - 00:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan - Para kepala desa di Kotawaringin Barat merasa dipingpong dalam soal pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2016 tahap kelima. Keterlambatan pencairan ADD tahap kelima 2016 itu, mengalir dari sejumlah perangkat desa di seluruh Kobar. Pasalnya, tidak ada kepastian soal pencairannya. Ketidakjelasan ini mengakibatkan desa-desa yang mengajukan pencairannya terkatung-katung nasibnya dan merasa dipermainkan pihak terkait.

"Kami ini ingin kejelasan. Kalau bisa cair hari ini, Jumat (30/12/2016) kami tunggu. Tapi kalau memang tidak bisa, ya kami pulang ke desa," kata Kepala Desa Penyombaan, Kecamatan Arut Utara, di sela acara pengukuhan dan pelantikan Pejabat (Pj) Bupati Kobar, Nurul Edy di Aula Kantor Bupati, di Pangkalan Bun, Jumat (30/12/2016).

Seperti sejumlah kades lainnya, Murni mengaku kebingungan dan merasa dipingpong dalam hal pengurusan pencairan ADD tahap kelima TA 2016 ini. Pasalnya, hingga Jumat sore, para kelapa desa belum juga mendapat kejelasan dari dinas terkait kepastian pencairannya.

Murni menjelaskan, menurut penuturan pihak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Marunting Sejahtera, Dana ADD tahap kelima untuk hampir seluruh desa se-Kobar belum bisa dicairkan. Lantaran, dana dimaksud belum tersedia di kas BPR Marunting Sejahtera, atau dengan kata lain belum disalurkan oleh Bank Kalteng kepada BPR.

Pihak Bank Kalteng menyebut pengadaan dana untuk pencairan ADD tahap kelima belum dapat diproses. Sebab hingga Jumat siang Bank Kalteng belum menerima Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD). Di sisi lain, pihak DPKD mengatakan bahwa pencairan untuk desa yang baru mengajukan pencairan pada 29 Desember kemarin, besar kemungkinan baru dapat tercairkan beberapa hari mendatang.

"Kata BPR, kalau dananya itu ada, subuh pun akan dilayani oleh mereka. Tapi dinas bilang sekarang masih diproses SP2D-nya dan pengurusan di Bank Kaltengnya ada batas waktu dan besarannya (dana) per hari ada batas maksimalnya. Jadi kemungkinan tidak bisa cair hari ini. Artinya dana itu akan kembali ke negara dan akan menjadi SiLPA (sisa lebih penggunaan anggaran)."

ADD Tahap Kelima Bisa Cair bila BPR Marunting Sejahtera Beroperasi

Kepala DPKD Kobar, Muhammad Fauzi menjelaskan, keterlambatan pencairan ADD tahap kelima ini dilatari oleh keterlambatan pengajuan pencairan dari pihak desa. Pihaknya baru menerima pengajuan pencairan ADD tahap kelima dari desa, Kamis (29/12/2016) pagi. Sehingga Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk ADD tahap kelima desa-desa tersebut belum bisa dikeluarkan secepatnya.

Namun, apabila penyediaan dana untuk pembayaran ADD tahap kelima tersebut sudah selesai diproses di Bank Kalteng, maka ADD tahap kelima TA 2016 untuk desa-desa itu dapat dicairkan di BPR Marunting Sejahtera. Dengan ketentuan pihak BPR Marunting Sejahtera pada Sabtu (31/12) bersedia beroperasi. Hingga Jumat sore, peneribitan SP2D untuk pembayaran ADD tahap kelima sebagian besar desa di Kobar masih diproses di DPKD.

Kalau (pengajuan pencairan) tidak bisa diproses hari ini, ADD tahap kelima itu akan jadi SiLPA. Tapi kalau dananya sudah tersedia, bisa dicairkan. Tapi tergantung, apakah BPR bersedia beroperasi Sabtu besok. Biasanya bank itu kalau Sabtu tutup apalagi besok akhir tahun. Tinggal bagaimana kebijakan Pj (pejabat) Bupati saja. Kalau Pj Bupati meminta BPR beroperasi Sabtu besok, ADD tahap kelima itu bisa dicairkan," terang Fauzi, Jumat (30/12). (RADEN ARIYO/N).

Berita Terbaru