BORNEONEWS, Kuala Pembuang- Sejumlah petani di kawasan Beriut, Kuala Pembuang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan berlomba melakukan penanaman padi secara serentak.

"Memasuki bulan Oktober-Maret (Okmar) yang merupakan masa waktu tanam, kami biasa melakukan penanaman padi serentak," kata Ehen, warga Desa Persil Raya, Kuala Pembuang, Minggu (8/1/2017).

Tujuan penanaman serentak ini oleh petani, dimaksudkan untuk menghindari sekaligus upaya antisifasi kemungkinan lahan pertanian terserang hama dan lainnya.

"Kalau misal lahan terserang hama, maka bisa diatasi secara bersama-sama," ujarnya.

Sampai sejauh ini, lanjut dia, kondisi lahan pertanian padi milik petani masih dalam kondisi bagus dan menunjang untuk pelaksanaan kegiatan pertanian.

"Sangat jarang lahan pertanian ada masalah, terutama menyangkut perkembangan dan pertumbuhan tanaman padi. Hampir tiap tahun hasil panen padi kita melimpah," terang dia.

Namun, dia menambahkan, permasalahan yang seringkali dihadapi petani yakni seusai masa panen. Dimana hasil produksi padi yang diperoleh susah untuk dipasarkan. Karena banyak petani lain yang juga melakukan penawaran serupa.

"Padi hasil panen tahun kemarin saja masih banyak yang tertunpuk dirumah. Ada yang mau beli dalam jumlah banyak, namun hanya dihargai murah. Kita tak mau menjual, mengingat besarnya biaya pengeluaran pembiayaan selama bertani. Harapan kita tahun ini, hasil panen padi dapat mudah di pasarkan," ungkap dia. (PARNEN/B-5)