Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Nyaris Dijarah Orang (Habis)

  • Oleh Wahyu Krida
  • 08 Januari 2017 - 11:12 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Asmat, yang berusia 102 tahun itu menceritakan kenapa nisan tersebut berada di rumahnya. "Makam tersebut kebetulan berada di tanah milik saya. Sekitar tahun 2000, makam tersebut sempat mau dibongkar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Mungkin pencuri berniat menjarah makam itu, namun gagal," ujar pria kelahiran 1915.

Saat itu, lanjutnya, nisannya sudah tergeletak di samping makam. "Agar tidak hilang dan dijarah orang, nisan batu ini sengaja saya bawa ke rumah," ujarnya.

Ketika penulis mencoba menanyakan siapa George Adam Winkel, pria tersebut mengatakan tidak mengetahui secara persis. "Pastinya makam tersebut sudah ada sebelum masa kemerdekaan," pungkasnya.

Segala hal yang ditemui di lapangan hari itu terasa ironis. Karena dengan adanya makam sang kapten, maka desa tersebut dinamakan Desa Sungai Kapitan.

Namun, penanda otentik lahirnya nama desa tersebut seakan terlupakan tergerus zaman.

Informasi mengenai jati diri sang kapten juga hampir tidak pernah ditemui literatur cetak maupun internet. Hanya terdapat tulisan di lama wikipedia berbahasa Inggris yang menjelaskan tentang Kumai hanya terdapat tulisan singkat mengenai sang kapitan. Tidak ada domumentasi foto dan penjelasan rinci mengenai lokasi dan kondisi makam tersebut.

"The mausoleum pays respects to Captain George A. Winke, a Dutch soldier who is buried in the Sei Kapitan countryside where the monument is located". (makam ini merupakan penghormatan kepada Kapten George A. Winke-(l), seorang tentara Belanda yang dimakamkan di Sei Kapitan, yang terdapat makam tersebut)

Apakah ini merupakan cerminan sebuah bangsa dalam memperlakukan sejarah (WAHYU KRIDA/B-2)

Berita Terbaru