Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Inflasi di Kalteng Juga Menimpa Perdesaan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 08 Januari 2017 - 18:14 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Peningkatan harga barang di akhir tahun juga menimpa perdesaan sehingga membuat gejolak inflasi seperti yang terjadi di perkotaan wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kondisi yang terpotret pada Januari 2017, menyebutkan adanya perubahan indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga di perdesaan menyebabkan terjadinya inflasi sebesar 1,27 % selama Desember 2016.

Seperti diketahui, Kota Palangka Raya dan Kota Sampit sebagai Indikator pantauan inflasi Kalteng, masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,28 % dan 1,30%, menempati peringkat ke-8 dan ke-7 kota inflasi tertinggi di tingkat nasional.

Kalteng yang merupakan gabungan dari dua kota tersebut selama Desember 2016 terjadi inflasi sebesar 1,29 %, dengan laju inflasi tahun kalender sebesar 2,11%.

'Perubahan indeks harga kebutuhan konsumsi rumahtangga di perdesaan pada hakekatnya mencerminkan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di wilayah perdesaan secara umum. Dilihat dari kelompok pengeluaran rumah tangga, terjadi inflasi sebesar 1,27 % selama Desember 2016,' kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya, Minggu (8/1/2017).

Kondisi ini, lanjutnya, terutama dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pengeluaran konsumsi rumahtangga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,26 % dan diikuti oleh kelompok kesehatan (0,78 %), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,69 %), sandang (0,56 %), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,25 %), serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,19 %.

'Sementara itu, indeks harga pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kelompok perumahan menurun 0,06 % dibandingkan bulan sebelumnya,' terang dia.

Sementara menjelaskan kondisi selama setahun (2016), laju inflasi hingga Desember 2016 tercatat 2,88 % yang didominasi oleh tingginya tingkat inflasi enam kelompok pengeluaran. Catatan lainnya, inflasi perdesaan Desember 2016 juga tercatat yang tertinggi di 2016.

'Selama setahun terakhir, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Desember 2016 yaitu sebesar 1,27 %. Inflasi terendah terjadi di September 2016 yaitu sebesar 0,19 %. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Oktober 2016 sebesar 0,65 %. Sementara itu, rata-rata laju inflasi tahun kalender hingga Desember 2016 masih di bawah 2,00 %,' tutupnya. (MUCHLAS ROZIKIN/B-11)

Berita Terbaru