BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit menyatakan pada tahun lalu Indonesia menjadi negara dengan total ekspor palm oil atau minyak sawit terbesar di dunia.

"Pada 2016, volume ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), palm kernel oil (PKO), dan turunannya mencapai 25,7 juta ton. Jumlah ini mengalami penurunan sekitar 2% dibanding 2015 yang mencapai 26,2 juta ton. Namun nilai ekspor sawit tahun lalu mencapai US$17,8 miliar atau sekitar Rp240 triliun, naik 8% dibanding 2015 yang mencapai US$16,5 atau sekitar Rp220 triliun," kata Direktur Utama BPDP Sawit, Bayu Khrisnamurthi, dalam keterangan tertulisnya yang diperoleh, Rabu (11/1/2017).

Kenaikan nilai ekspor, menurut Bayu, berkat meningkatnya harga CPO global. Pada Juni 2015, harga CPO sebesar US$535 per ton, Januari 2016 sebesar US$558 per ton, dan Desember tahun lalu sebesar US$789 per ton, atau terjadi kenaikan harga 41,4% selama 2016.

"Untuk produk minyak goreng (RBD palm oil) dalam kemasan dan bermerek Indonesia, seperti RBD palm kernel olein dan RBD palm kernel stearin, volume ekspornya naik 22%. Selama 2016, ekspor produk hilir sawit telah mencapai 75,6% dari total ekspor sawit Indonesia," papar dia.

Bayu menilai, kenaikan harga CPO dunia diakui pengamat internasional karena terjadi penurunan produksi akibat El Nino 2015 di Indonesia dan Malaysia.

"Program B20 yang dipimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan dukungan dana sawit telah menyerap 2,7 kiloliter biodiesel sawit, lebih besar dari target 2016 sebesar 2,5 juta kiloliter," ujar Bayu. (NEDELYA RAMADHANI/m)