Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Malaysia Naikkan Lagi BK CPO Februari

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 17 Januari 2017 - 15:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Malaysia berencana menaikkan bea keluar (BK) minyak sawit mentah (CPO) menjadi 7,5% pada Februari mendatang, naik dari 7% pada Januari.

Kabar tersebut dilansir dalam laman resmi Malaysian Palm Oil Board, seperti dikutip The Sun Daily, Selasa (17/1/2017).

Sebelumnya, Malaysia mengkalkulasi harga referensi minyak sawit sebesar RM3.279.76 per ton untuk Februari. Harga di atas RM2.250 per ton terkena pajak, yang akan dimulai dari 4,5% dan dapat mencapai angka maksimum 8,5%.

Negeri Jiran itu telah menaikkan BK CPO menjadi 7% untuk Januari 2017, atau naik dari 6% yang diterapkan pada Desember.

Sementara itu, Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Seri Mah Siew Keong mengatakan Malaysia terbuka untuk bernegosiasi dengan Indonesia soal kemungkinan melakukan harmonisasi struktur bea keluar (BK) minyak sawit mentah (CPO) kedua negara.

'Ketika saya bicara harmonisasi struktur bea keluar CPO, itu bukan berarti Malaysia akan berkompromi terhadap kerugian yang kami hadapi. Tapi kami ingin membahas dengan Indonesia mengenai kemungkinan memiliki struktur pajak biasa yang tidak bersinggungan dengan perdagangan minyak sawit kami di pasar global,' ungkap Mah, seperti dilansir The Star.

Saat ini, lebarnya disparitas bea keluar antara CPO dengan minyak sawit olahan di Indonesia telah mendorong meningkatnya produksi minyak sawit olahan di Indonesia, yang memicu persaingan dengan Malaysia khususnya di sektor hilir.

Di sisi lain, CEO Malaysian Palm Oil Council (MPOC), Tan Sri Dr Yusof Basiron, mengatakan terus berlanjutnya penurunan harga oleh Indonesia telah memicu penurunan pangsa pasar Malaysia, yang pada akhirnya akan mengganggu tujuan dari terbentuknya Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Malaysia dan Indonesia yang menyumbang sekitar 85% produksi minyak sawit dunia, telah membentuk CPOPC pada November 2015 untuk memperkuat kerjasama seputar isu minyak sawit dan juga untuk meningkatkan kesejahteraan para petani sawit kecil.

Terkait masalah ini, Mah mengatakan baik Malaysia maupun Indonesia perlu bekerjasama lebih erat melalui CPOPC dalam memasarkan minyak sawit dan bekerjasama dalam memerangi kampanye negatif oleh negara-negara Barat terhadap produk sawit. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru