Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ada Dua Periode Penting Bagi Sawit Pada 2017

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 Januari 2017 - 13:20 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Para pakar sawit yakin bahwa sektor perkebunan sawit akan terbagi dalam dua periode tahun ini, yaitu enam bulan pertama akan didominasi terus rendahnya stok dan pemulihan produksi akan terjadi pada semester kedua.

Stok minyak sawit diprediksi akan turun di bawah 2 juta metrik ton (MT) pada dua kuartal pertama 2017 dan harga minyak sawit akan stabil, kata sejumlah pakar di sela Palm Oil Economic Review & Outlook Seminar 2017 yang digelar Malaysian Palm Oil Board (MPOB) di Kuala Lumpur, baru-baru ini.

'Untuk semester pertama 2017, kami perkirakan harga minyak sawit mentah (CPO) akan tetap tinggi di kisaran RM2.800/MT hingga RM3.300/MT," menurut riset MIDF Research, seperti dilansir The Malaysian Reserve.

'Dalam jangka pendek, kami perkirakan stok akan turun sebesar 4% month-on-month menjadi 1,6 juta MT hingga akhir Januari 2017,' tulis MIDF Research.

Lembaga riset di bawah MIDF Amanah Investment Bank Bhd tersebut juga mempertahankan proyeksi harga CPO sebesar RM2.725/MT untuk 2017 dan kenaikan pada semester kedua akan tertahan oleh melimpahnya produksi.

'Pada semester kedua, pemulihan kuat harga CPO akan dibatasi oleh meningkatnya produksi. Tapi penurunan harga akan berada di level support RM2.300/MT. Jika industri biodiesel Indonesia terus menunjukkan tingginya penyerapan terhadap tambahan pasokan di pasar, maka penurunan harga CPO akan berada di kisaran RM2.500/MT,' sebut MIDF Research.

Dalam seminar itu, MPOB menyatakan harga rata-rata CPO pada 2016 adalah sebesar RM2.653/MT, dibandingkan dengan rata-rata 2015 di angka RM2.153,50/MT. Angka itu masih berada dalam perkiraan MPOB. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru