Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Faktor Penggerak Harga Minyak Sawit Selasa (14/2/2017)

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 Februari 2017 - 10:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Di tengah cuaca hujan belakangan ini, tampaknya awan gelap juga bakal menggelayuti pasar komoditas yang memperdagangkan minyak sawit pada perdagangan Selasa (14/2/2017).

Hal itu bila mengacu pada tren pelemahan harga minyak sawit dalam dua sesi terakhir. Bahkan pada Senin (13/2/2017), harga komoditas ini melemah ke level terendah dua pekan. Pemicunya adalah potensi peningkatan produksi di Malaysia.

Faktor lain yang bisa jadi pertimbangan adalah penguatan harga gandum di AS yang memasuki sesi kelima berurutan pada Senin dan sekaligus menyentuh level tertinggi tujuh setengah bulan.

Kemudian, anjloknya harga minyak mentah dunia semalam, tampaknya juga akan mempengaruhi pergerakan harga komoditas lainnya, termasuk minyak sawit.

Tapi menguatnya dolar AS terhadap sebagian mata uang utama dunia, justru menjadi sentimen positif bagi minyak sawit. Penguatan dolar yang menjadi penekan harga minyak mentah. Sementara minyak sawit yang berdenominasi ringgit Malaysia, justru akan diuntungkan, kata pelaku pasar di Kuala Lumpur seperti dikutip Reuters.

Adapun harga minyak mentah turun, Senin, untuk pertama kalinya dalam empat sesi terakhir.

Data terbaru yang menyebutkan ada kenaikan produksi minyak AS, memberikan tekanan terhadap harga minyak, meski ada dukungan dari pemangkasan produksi oleh anggota OPEC.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak Maret turun 93 sen, atau 1,7%, menjadi $52,93 per barrel di New York Mercantile Exchange.

Sedangkan minyak mentah Brent untuk kontrak April di ICE Futures exchange, London, merosot $1,11, atau 2%, menjadi $55,59 per barrel. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru