Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Begini Modus Penipuan Jual Beli Valas Trader Forex di Pangkalan Bun

  • 19 Februari 2017 - 21:04 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ada banyak modus penipuan dalam dunia investasi, terutama bisnis online jual beli valuta asing (valas) oleh Trader Forex. Paling umum, trader selalu menjanjikan fix income atau pendapatan pasti.

"Forex merupakan bisnis online beresiko, mustahil jika ada yang menjanjikan pendapatan pasti," terang Rizki Abadi, salah satu Trader Forex yang sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis ini kepada Borneonews.co.id, Minggu (19/2/2017).

Meski demikian, banyak trader tetap menjanjikannya. Tujuannya, terang Rizki untuk memuluskan aksi penipuan pelaku. Misalnya pemodal dijanjikan fix income dengan jumlah tertentu dan umumnya 10 - 15 persen.

Setelah calon korban merasa yakin, selanjutnya akan diminta menaruh uang hingga ratusan juta, lalu akan diberikan keuntungan sesuai yang dijanjikan pada bulan-bulan awal. Lalu setelah itu si trader licik akan kabur.

"Biasanya ini oknum trader. Mereka menjanjikan bisa kasih fix income katakanlah 15 persen. Yang mau main valas diminta setor ke rekening pribadinya. Lalu setelah dapat banyak dari orang lain juga, uang itu dibawa kabur," ujarnya.

Modus lain, biasanya calon korban diajak kerjasama. Syaratnya si pemodal (calon korban) diminta kirim sejumlah uang ke rekening pribadi trader, alasannya beragam. Paling umum, uang yang digunakan untuk membuka akun Forex atau investasi pembelian valas.

"Biasanya para trader yang akan memainkan akun di Forex menjamin keuntungan bagi pemodal. Setelah si trader mendapatkan uangnya, sudah dapat dipastikan kelanjutannya. Uang beserta keuntungan yang diperoleh tidak akan dibayarkan ke pemodal," bebernya.

Terpisah, salah satu korban penipuan, YN mengaku diajak kerja sama oleh salah satu trader. Syaratnya harus menyetorkan uang Rp24 juta ke pelaku.

"Setelah saya kirim, si pelaku tidak pernah memberikan keuntungan untuk saya. Bahkan dengan berbagai alasan si pelaku juga tidak pernah mau mengembalikan modal awal. Katanya investasi yang saya tanam merugi," beber YN.

Padahal terang YN, pelaku selalu menjanjikan 100 persen pasti untung. Pelaku juga mengirim bukti transaksi yang dilakukannya selama menjadi trader Forex. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-6)

Berita Terbaru