BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menjadi menjadi salah satu dari empat kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang paling rawan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Merujuk data Dinas Kesehatan Kalteng, selain Kobar, tiga daerah lainnya yang rawan DPB adalah Kotawaringin Timur, Palangka Raya, dan Kapuas.

Keempat daerah itu memang dikenal sebagai endemi penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk aedes aegepty itu. Bahkan beberapa kali daerah ini ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) DBD.

"Untuk mengantisipasinya kita telah mengambil beberapa langkah pencegahan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Dwi Ratna, dalam rapat koordinasi pencegahan DBD, di aula Dinas Kesehatan Kobar, Jumat (24/2/2017).

Ia mengatakan, khusus pada musim pancaroba seperti saat ini, penanggulangan DBD dilakukan lebih massif melalui petugas penyuluh kesehatan setempat. 

Selain itu, beber Dwi Ratna, pihaknya juga akan mengumpulkan dan menganalisis hasil pemetaan dan pendataan wilayah-wilayah yang dinilai paling rawan penyebaran DBD. "Data tersebut dikirimkan per pekan. Hasilnya akan kita analisis dan menyimpulkan kondisi suatu daerah masuk kategori wajar, menuju arah kejadian luar biasa (KLB) atau telah masuk kategori KLB," katanya.

Ketika status KLB di suatu wilayah telah ditetapkan maka pemerintah setempat bisa langsung melaksanakan langkah antisipasi yang diperlukan. "Misalnya jika wilayah telah dinyatakan menuju status KLB atau peningkatan kasus DBD maka bisa lebih menggencarkan progam penanggulangannya seperti meningkatakan sosialisasi 3M dan penebaran bubuk abate," katanya.

Pihaknya pun berharap masyarakat terus melaksanakan program Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), minimal di lingkungan tempat tinggalnya, agar program pemerintah dapat berjalan maksimal. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-10)