Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Budidaya Ikan Tidak Harus Mahal

  • Oleh James Donny
  • 25 Februari 2017 - 08:38 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Budidaya ikan tidak harus mahal, apalagi di tengah kondisi harga pakan ikan di pasaran yang semakin naik. Kondisi yang sebenarnya tentu tidak sebanding dengan permintaan pasar yang menawar dengan harga murah pada saat panen.

Menurut Dedy Sanjaya, salah seorang pembudidaya ikan di Kabupaten Pulang Pisau, pengaturan pemberian pakan menjadi kunci bagi para pembudidaya ikan agar bisa meraup untung dalam usahanya.

Para pembudidaya ikan di Pulang Pisau, kata Dedy, mulai mencari cara untuk bisa mengolah pakan alternatif dalam membesarkan ikannya. Seperti yang dilakukannya pada saat ini untuk budidaya ikan lele sangkuriang miliknya.

Selama empat tahun membudidaya lele sangkuriang, Pemuda lulusan Ilmu Komunikasi Fisip Unlam ini mengaku baru beberapa bulan ini menemukan formula yang efisien untuk menekan pemberian pakan pabrik.

Selain Budidaya ikan lele, Dedy mengembangkan juga tanaman paku air jenis azolla yang berhasil dijadikannya sebagai pakan alternatif untuk budidaya ikan lele miliknya. Menurutnya tanaman paku ini sangat efektif untuk menekan pembelian pakan pabrik, karena kandungan proteinnya tinggi, dikisaran 30 persen.

"Dulu waktu masih bergantung pakan pabrik, hitungannya dalam 1 periode panen yakni 3 bulan. Untuk 1000 ekor bisa habis 3 sak pakan. Dengan harga 1 sak isi 30 kg kisaran 350 ribu," katanya, Jumat (24/2/2017).

Sejak pakai azolla atau kerap disebut tanaman paku payung ini, Dedy hanya menghabiskan 1 setengah sak pakan pabrik. "Separohnya pakai pakan Azolla yang saya fermentasikan sendiri, dan perkembangan ikannya lumayan cepat besar," ujarnya.

Dedy mengaku mulai mengembangbiakan tanaman paku ini dari seorang kenalannya di Kota Malang. Disana para pemilik tambak lele sudah banyak yang pakai azolla. "Saya mulai pesan untuk pakan, tapi sayang karena pengiriman yang lama ke Pulang Pisau tanaman azolla banyak yang mati kekeringan di jalan," terangnya. Bahkan saat kiriman tiba ke Palangka Raya, harus dijemput sendiri.

Kini pria asal Kelurahan Bereng Kabupaten Pulang Pisau ini bisa bernafas lega karena bisa mengembangkan sendiri pakan alternatif tersebut. Berdampingan dengan 6 kolam ikan lele, ada 3 kolam dikhususkan untuk pengembangbiakan tanaman azolla.(JAMES DONNY/B-8)

Berita Terbaru