Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Salim Ivomas Cetak Penjualan 2016 Sebesar Rp14,53 Triliun

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 01 Maret 2017 - 15:26 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - PT Salim Ivomas Tbk (SIMP) mencatat pertumbuhan penjualan sepanjang 2016 sekitar 5% atau menjadi Rp14,53 triliun dari capaian tahun sebelumnya sebesar Rp13,84 triliun.

"Kenaikan penjualan ini terutama seiring dengan kenaikan dari Divisi Minyak & Lemak Nabati (EOF) serta peningkatan harga jual rata-rata produk sawit dan gula," kata Direktur Utama Salim Ivomas Mark Wafeford melalui keterbukaan informasi di Jakarta, Rabu (1/3).

Ia menambahkan, laba bruto juga lebih tinggi 11% atau menjadi Rp3,45 triliun sepanjang 2016 dengan marjin laba bruto sekitar 24%, terutama ditopang oleh harga jual rata-rata produk sawit dan gula, di mana hal ini sebagian dapat mengimbangi penurunan volume penjualan.

Membesarnya laba bruto, penurunan beban umum dan administrasi, penurunan beban operasi lainnya serta penghasilan operasi lain turut mendongkrak laba usaha dengan kenaikan 26% atau menjadi Rp2,05 triliun pada 2016, dengan marjin laba usaha sekitar 14%. Capaian ini dapat mengimbangi kenaikan beban penjualan dan distribusi.

Dengan demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama 2016 mencapai Rp538 miliar atau 104% lebih tinggi. Selain kontribusi dari laba usaha, keuntungan juga ditopang adanya laba selisih kurs sehingga dapat mengimbangi kenaikan beban pajak penghasilan.

"Pengaruh El Nino pada 2015 memengaruhi pencapaian produksi tandan buah segar inti dan CPO sepanjang tahun lalu, yang masing-masing turun sekitar 13% dan 17% atau menjadi 2,981 juta ton dan 833.000 ton. Meskipun produksi turun, kami dapat membukukan kenaikan ebitda sekitar 33% atau menjadi Rp3,33 triliun," paparnya.

Ia mencatat peningkatan lahan tanaman menghasilkan (TM) kelapa sawit dari lahan tanaman belum menghasilkan (TBM) seluas lebih dari 18.000 hektar pada 2016 serta masih terdapat sekitar 44.000 hektar lahan TBM kelapa sawit untuk mendukung pertumbuhan kelapa sawit di masa mendatang.

"Seiring dengan peningkatan produksi kelapa sawit, saat ini kami dalam tahap pembangunan tiga pabrik kelapa sawit (PKS) di mana dua PKS akan selesai pada 2019 dan satu PKS rampung 2018," ujarnya.

Untuk bisnis Minyak & Lemak Nabati, perseroan mencatat peningkatan volume penjualan yang kuat sepanjang tahun ini dan untuk mendukung meningkatnya permintaan ini, perseroan dalam tahap ekspansi fasilitas penyulingan di Surabaya sekitar 300.000 ton per tahun, yang akan selesai pada kuartal IV 2017. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru